Tentang Pacitan, Kota Paling Selatan Di Jawa Timur


Tampilkan postingan dengan label Seputar Jatim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seputar Jatim. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 September 2016

Razia Balap Liar, Polisi Amankan Puluhan Motor

Razia Balap Liar, Polisi Amankan Puluhan Motor

Wartapacitan.com | PONOROGO - Puluhan kendaraan roda dua yang diduga hendak balap liar berhasil diamankan jajaran Polres Ponorogo. Razia kendaraan ini buntut dari banyaknya keluhan warga dan pengguna jalan yang resah dengan balap liar di malam hari.

Sedikitnya 22 sepeda motor tidak standart yang diduga hendak digunakan untuk balap liar berhasil diamankan polisi di kawasan jalan Insinyur Juanda, Ponorogo.   

Ipda Agus Saiful, Kanit Patroli Polres Ponorogo, seperti dilansir pojokpitu.com, menjelaskan, selain tidak dilengkapi surat surat kendaraan, motor yang disita ini juga banyak dimodifikasi, karena akan digunakan untuk balapan. 

Apalagi hampir seluruh motor yang disita polisi juga menggunakan knalpot brong.   

Selama ini balapan liar sering meresahkan warga. Suaranya memekkan telinga dan juga kerap nyaris menabrak pengguna jalan lainnya.  

Setelah diberi surat tilang, 22 motor yang diduga hendak digunakan untuk balap liar, diamankan di Mapolres Ponorogo. (mud/rwp001) 

Jumat, 09 September 2016

Sopir Avanza Korban Truk Pertamina Yang Terbakar adalah Takmir Masjid

Sopir Avanza Korban Truk Pertamina Yang Terbakar adalah Takmir Masjid

Wartapacitan.com | SIDOARJO - Kecelakaan maut, Kamis (8/9) di Tol Porong, menjadi duka mendalam bagi keluarga Nur Luffiyanto, yang tinggal di Jalan Marabahan, Perumahan Gresik Kota Baru. Istri korban tak mengira dan sempat tak percaya, kalau sopir Avanza yang tewas terbakar di Tol Porong merupakan suaminya.

Dilansir dari pojokpitu.com, seperti biasanya, Nur Lutfiyanto (46) saat hendak berangkat kerja, selalu berpamitan pada istri dan kedua anaknya. Bahkan Ifan, anak tertua korban, semalam menunggu kepastian datangnya jenazah ayahnya, selalu mondar - mandir, keluar masuk rumah. 

Ifan terlihat tegas, bahkan juga membantu mengangkat kursi yang ada di dalam rumahnya, untuk dibawa keluar. Sementara Sri Lestari, istri korban, sangat terpukul dan lebih banyak diam di dalam rumahnya. Ia masih tak percaya, kalau sopir Avanza yang meninggal, karena terbakar, akibat bertabrakan dengan truk Pertamina di Tol Porong,  adalah suaminya, yang tadi pagi berpamitan, berangkat untuk kerja. 

Baca Juga :
Waspada Gendam Tepuk Pundak Bergentayangan

Korban memang bekerja di PT Teknik Utama dan korban merupakan salah satu kepala bagian di tempat kerjanya. Sehingga korban mendapatkan fasilitas mobil dari tempat kerjanya.

Di Jalan Marabahan, Gresik Kota Baru, korban, merupakan warga yang aktif  di lingkungan rumahnya. Bahkan korban ditunjuk menjadi ketua panitia pembangunan masjid di dekat rumahnya.

Sejak siang, hingga sore, selain para tetangganya, rekan kerja korban, dan teman sekolah korban, banyak yang berdatangan, untuk memberikan ucapankan bela sungkawa.

Sopir Avanza yang meninggal, saat tragedi truk Pertamina yang terbakar di Jalan Tol Porong , Kamis pagi, meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. (end/rwp001)

Rabu, 07 September 2016

Selingkuhi Istri Perangkat Desa, Oknum PNS Digrebeg Warga

Selingkuhi Istri Perangkat Desa, Oknum PNS Digrebeg Warga

Wartapacitan.com | PONOROGO - Cinta lama bersemi kembali berjung petaka. Mungkin ungkapan inilah gambaran yang pas ditujukan kepada pasangan selingkuh Agung(42), warga Ponorogo Kota bersama Sunarmi (39), warga Desa Winong, Kecamatan Jetis, Ponorogo. 

Seperti dilansir pojokpitu.com, keduanya ditangkap warga setelah keluar dari sebuah hotel dan dibawa ke kantor Desa Winong, Kecamatan Jetis. Warga nekat menangkap pasangan selingkuh ini karena kesal kerap melihat sejoli sering berduaan meski keduanya sudah memiliki pasangan hidup yang sah. Bahkan Agung yang merupakan oknum PNS sudah dikaruniai seorang anak.

Baca Juga :

Menurut Wibowo salah satu warga, belum diketahui secara pasti pasangan ini kembali menjalin hubungan. Hanya saja, sebelum mereka menikah, mereka sudah pernah menjalin hubungan asmara. Ironisnya, sebelum berangkat ke hotel, Sunarmi membohongi suaminya yang juga menjadi perangkat desa akan pergi mengikuti kegiatan pengajian.  

Setelah lebih dari satu jam disidang di kantor desa, kedua pasangan perselingkuhan ini membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan hubungan perselingkuhan dan disetujui oleh tokoh masyarakat. (pul/rwp001)

Minggu, 04 September 2016

Pemutihan dan Bea Balik Nama Gratis Mulai Besok

Pemutihan dan Bea Balik Nama Gratis Mulai Besok

Wartapacitan.com | SURABAYA - Program pemutihan pajak kendaraan dan gratis biaya balik nama di seluruh Jatim mulai diberlakukan, Senin (5/9/2016) besok. Ini setelah Pergub Jatim 44 Tahun 2016 diteken. Setiap warga ber-KTP Jatim berhak atas layanan khusus itu.

"Kemarin sudah menyebar di sosmed. Itu baru konsep untuk kami ajukan ke Pak Gubernur menjadi Pergub. Kalau sekarang sudah resmi, pemutihan dan Biaya balik nama gratis berlaku mulai Senin besok," kata Kepala Dispenda Jatim, Bobby Soemiarsono, seperti dikutip dari suryaonline.

Sama dengan tahun lalu, Pemprov Jatim besok akan memberlakukan pemutihan atas denda segala pajak kendaraan tahun ini. Selain pemutihan, warga Jatim juga bisa menikmati bebas biaya balik nama kendaraan mereka.

"Kalau tahun lalu gratis biaya balik nama hanya untuk roda dua dan mobil plat kuning. Sekarang semua jenis kendaraan baik pribadi maupun umum semua berhak atas layanan ini," tambah Bobby.

Konsep dan tata aturan pemutihan dan biaya balik nama itu kini telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur. Pergub ini berbunyi Pemberian keringanan dan pembebasan pajak daerah untuk rakyat Jatim tahun 2016.

Warga ber-KTP Jatim yang daftar ulang kendaraan bermotor akan dipermudah. Warga Jatim juga berkesempatan membaliknamakan kendaraan mereka jika mereka membeli kendaraan seken. Baik roda dua, roda tiga, maupun roda empat. Bahkan bisa lebih dari roda empat.

"Truk gandeng, tronton, maupun lebih dari roda empat silakan bisa memanfaatkan layanan ini. Tahun lalu hanya dibatasi mobil plat kuning roda empat," tambah Kabid Pajak Daerah Dispenda Jatim, Arif Sunarya.

Pembebasan denda pajak kendaraan dan biaya balik nama ini adalah kali kesekian diberikan Pemprov Jatim semasa Gubernur Soekarwo. Program ini akan dijalankan selama tiga bulan ke depan. Mulai 5 September 2016 sampai 3 Desember 2016. (rwp001)

Jumat, 02 September 2016

Akibat BOP Disunat, Pengelola PAUD Resah

Akibat BOP Disunat, Pengelola PAUD Resah

Wartapacitan.com | NGAWI - Pengelola lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK di Ngawi galau beberapa bulan belakangan. Ini menyusul adanya kabar pemangkasan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) yang diterimanya. Diduga, BOP disunat lembaga koordinator di atasnya yang menyalurkan bantuan yang bersumber APBN 2016 tersebut. 

Namun pengelola PAUD tak berani mengadukan hal tersebut secara terang-terangan. Lantaran khawatir adanya intervensi dari oknum pejabat di atas lembaganya. 

"Bantuan itu tidak diserahkan secara penuh ke sekolah-sekolah, sudah langsung dipotong," ungkap salah seorang pengelola PAUD di wilayah Kota Ngawi yang enggan namanya disebutkan.

Dia menjelaskan, pemotongan tersebut bervariasi tiap sekolah. Kondisi serupa juga sempat terjadi pada bantuan-bantuan lainnya yang diterima PAUD. Bahkan, kata dia, ada bukti kuat berupa kwitansi yang bisa menunjukkan ketidaksesuaian tersebut. Namun tidak ada yang berani mengadukan hal itu dengan alasan takut intervensi. 

Baca Juga :

Seperti dikutip radarmadiun.co.id, sumber total anggaran BOP Ngawi sekitar Rp 11 miliar. Anggaran tersebut ditujukan untuk 839 PAUD dan TK se Ngawi. Dana BOP yang ada diperioritaskan bagi siswa PAUD dan TK usia empat sampai enam tahun. Dengan besaran per lembaga disesuaikan jumlah siswa. Untuk PAUD dan TK yang memiliki penyandang dana mandiri rata-rata menerima Rp 3 juta-Rp 5 juta. Sedangkan, bagi PAUD dan TK rintisan dengan sumber dana minim sekitar Rp 7 juta. Dari dana tersebut, rata-rata per siswa mendapatkan Rp 600 ribu untuk satu tahun.

Kabar disunatnya BOP itu membuat Ketua Komisi II DPRD Ngawi Khoirul Anam Mukmin berang. Dia mengaku tak akan tinggal diam atas informasi tersebut. Ketua komisi yang membidangi pendidikan ini mengatakan, segera mencari kejelasan atas informasi itu. Termasuk data dan sumber informasi ditingkat bawah. 

Dia menambahkan, isu tersebut memang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Namun, ketika ditelusuri, banyak PAUD yang bungkam ketika dimintai keterangan. Dia berharap, ada keberanian dari lembaga yang mengalami pemangkasan tersebut untuk melapor ke pihaknya. Hal itu dilakukan sebagai dasar dewan untuk menindak lanjutinya. Sebab, hal tersebut bagian dari tugas pengawasan yang dilakukan pihaknya ke dunia pendidikan. (ian/aan/rwp001)
Waspada Gendam Tepuk Pundak Bergentayangan

Waspada Gendam Tepuk Pundak Bergentayangan

Wartapacitan.com | TULUNGAGUNG - Meskipun sudah banyak terungkap, namun penipuan bermotif gendam masih terjadi di wilayah Tulungagung. Seorang ibu muda bersama pasangannya nekat melakukan penipuan modus gendam hanya untuk berfoya foya. 

Seperti dilansir pojokpitu.com, sepasang pelaku gendam atau hipnotis yang selama ini beroperasi di lintas kabupaten di Jawa Timur , berhasil ditangkap Satuan Reserse Polsek Kalidawir Tulungagung. 

Kedua pelaku adalah Dewi Puspitasari  (33) seorang ibu muda asal Desa Purworejo Kecamtan Sanan Kulon Kota Blitar, bersama Ali warga Desa Miligambar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. 

Baca Juga :

Kedua pelaku melakukan aksinya di berbagai tempat kejadian perkara , mulai wilayah Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Blitar. Ironisnya, perbuatan ini sudah dilakukanya selama 2 tahun belakangan ini. 

Sejak beraksi, pelaku sudah mengeruk uang ratusan juta rupiah. Sementara uang hasil penipuanya hanya digunakan berfoya-foya. Kapolsek Kalidawir AKP. Ilyas mengatakan, kasus ini terbongkar setelah korban Hajah Umi Hanik warga Kalidawir melapor karena telah menjadi korban penipuan. 

Modus yang dilakukan sepasang pelaku gendam ini dengan memperdayai korbannya dengan berjabat tangan dan menepuk pundak korban, setelah korbannya tidak sadarkan diri dan menuruti semua perintah oleh pelaku. Saat itu pelaku meminta uang hingga barang-barang berharga, serta sejumlah kebutuhan pokok. Selain itu, mereka dalam melakukan aksinya berpura-pura bisa mengganda uang . 

Kini kedua pelaku diamankan di Mapolres Kalidawir untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, beserta barang bukti berupa gula, rokok dan uang sisa hasil penipuannya. Kedua pelaku dijerat dengan pasal 378 KUHP , dengan ancaman kurungan lima tahun penjara. 

Polisi menghimbau kepada masyarakat agar waspada dengan penipuan dengan modus gendam ini, hanya dengan mudah para pelaku memperdayai korbannya dan menguras harta benda korban. (end/rwp001) 

Selasa, 30 Agustus 2016

Menyebar, Foto Tak Pantas Pelajar di Ponorogo

Menyebar, Foto Tak Pantas Pelajar di Ponorogo

Wartapacitan.com | PONOROGO - Pelajar di Kota Reyog dihebohkan dengan beredarnya foto 'syur'. Foto tersebut beredar di berbagai aplikasi komunikasi yang digunakan para pelajar seperti BlackBerry Messenger (BBM) dan WhatsApp. Dalam foto tersebut, terlihat dua remaja tiduran. Remaja pria tidak mengenakan pakaian. Sementara remaja putri mengenakan busana minim.

Seperti dilansir dari beritajatim.com, dua pelajar yang ada di foto masih berstatus sebagai pelajar. Untuk si cowok merupakan siswa sekolah negeri di Kecamatan Badegan. Sedangkan untuk si cewek merupakan siswi sekolah kejuruan negeri di Kecamatan Ponorogo.

Dan rupanya foto 'syur' tersebut sudah menjadi viral. Salah seorang pelajar yang mengaku bernama Lindawati mengatakan foto tersebut sudah beredar sejak hampir dua pekan lalu.

Baca Juga :

Dia mengaku mendapat kiriman foto tersebut sepekan terakhir. Menurut mereka, foto mudah menyebar melalui aplikasi komunikasi. "BBM dan WA memang biasa digunakan untuk berbagi foto. Sehingga cepat sekali menyebar, termasuk foto itu," ujar Linda, salah satu pelajar.

Dia mengaku kaget dengan foto tersebut dan menyayangkannya. Sejumlah pelajar juga mengaku resah dengan peredaran foto tersebut. Apalagi, belakangan santer menduga-duga asal sekolah pelajar yang ada dalam foto.

Hal yang sama juga dirasakan Rendra Bagus, pelajar asal Siman. Meski desas-desus yang beredar tidak menyebut nama sekolahnya, dia tetap merasa prihatin.

Sebab, dampak beredarnya foto tersebut tentu paling dirasakan oleh kedua remaja di dalam foto. "Hal itu menjadi pembelajaran bagi saya dan remaja yang lain. Supaya lebih menjaga pergaulan dan bijak dalam menggunakan media sosial," pungkasnya. (mit/ted/rwp001)

Senin, 29 Agustus 2016

Bayi Dalam Kardus Gegerkan Trenggalek

Bayi Dalam Kardus Gegerkan Trenggalek

Wartapacitan.com | TRENGGALEK - Seorang bayi baru lahir ditemukan di teras rumah Jamilah (65) warga Desa Pucang Anak, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Senin (28/8/2016) pagi. Bayi berjenis kelamin perempuan ini berada di dalam kardus.

Jamilah mengaku, penemuan bayi berlangsung sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu, ia baru sholat subuh dipanggil oleh anaknya Lamuji. 

"Mbok kok ada kardus di atas kursi ini apa?," tanya Lamuji kepada ibunya. Jamilah bergegas keluar rumah untuk melihat.

"Di luar rumah masih agak gelap. Saya melihat ada yang bergerak gerak di dalam kardus. Ada kain jarik dan uang Rp 50 ribu. Ternyata seorang bayi," aku Jamilah ketakutan.

Baca Juga :

Perempuan tua ini pun lantas memindahkan kardus berisi bayi itu ke halaman rumah. Dia kemudian melapor ke pihak perangkat desa. "Bayi berkulit putih dan tali pusarnya diikat tali benang. Kemudian di pahanya terdapat bercak darah. Sepertinya baru dilahirkan," imbuh perempuan yang rambutnya sudah dipenuhi uban ini seperti dilansir beritajatim.com

Tidak lama berselang aparat kepolisian dari Polsek Tugu datang ke lokasi. Bayi kemudian dibawa ke Puskesmas Tugu. Saat ini bayi berada di ruang Poli KB.

Sayangnya, pihak Puskesmas tidak mengizinkan wartawan meliput bayi. Padahal keberadaan bayi perlu dipublikasikan agar masyarakat mengetahui, dan membantu proses pencarian orang tua bayi oleh aparat kepolisian. (nng/kun/rwp001)

Jumat, 26 Agustus 2016

Geger, Video Mesum Pasangan Remaja Beredar

Geger, Video Mesum Pasangan Remaja Beredar

Wartapacitan.com | LUMAJANG - Sejak beberapa hari terakhir, warga Lumajang geger. Pasalnya, video mesum pasangan muda-mudi beredar melalui media sosial dan hp smartphone. 

Akibatnya, membuat sejumlah orang tua khawatir akan peredaran video mesum tersebut. Sejumlah warga Lumajang dibuat heboh.  

Warga yang asyik nongkrong di warung   tak lupa membicarakan peredaran video mesum pasangan muda-mudi asal Kecamatan Klakah dan Kecamatan Randuagung, Lumajang.  

Bahkan, mereka  tak jarang menonton video mesum dengan durasi 30 menit tersebut.

Peredaran video itu melalui media sosial maupun hp smartphone sejak beberapa hari terakhir. Dalam video pasangan muda-mudi berinisial AA dan IA itu diperankan dalam sebuah kamar penginapan di suatu kecamatan di Lumajang.

Baca Juga :

Diduga video itu diambil sendiri oleh pelaku, karena melihat cara pengambilan gambarnya, seperti kamera yang diletakkan di atas meja. Berbagai adegan diperankan dalam video mesum ini.

Akibat peredaran video ini membuat sejumlah orang prihatin, apalagi untuk mendapatkan video ini sangat mudah, karena takut jadi tontonan anak-anak.

Karena peredaran vidio ini telah ramai, warga meminta polisi mengusut pelaku dalam adegan mesum tersebut, sehingga video ini bisa menyebar.(end/rwp001)

Selasa, 23 Agustus 2016

Akibat Cemburu Suami Aniaya Istri Hingga Tewas

Akibat Cemburu Suami Aniaya Istri Hingga Tewas

Wartapacitan.com | MADIUN - Kasus pembunuhan kembali terjadi di Kabupaten Madiun. Heri Purwanto, warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang tega menganiaya istrinya hingga tewas. Hal tersebut lantaran sang istri diduga memiliki pria idaman lain.

Jasad Iin Tria Riana Desa (19) warga Desa Buduran Kecamatan Wonoasri sudah terbujur kaku di ruang jenazah RSUD Soedono Madiun. Korban meregang nyawa setelah dianiaya oleh suaminya sendiri Heri Purwanto (25) warga Desa Tawangrejo Kecamatan Gemarang. 

Penganiayaan berujung meninggalnya korban disebabkan pelaku cemburu lantaran istrinya tersebut memiliki pria idaman lain, yakni Sumarno (27) warga Desa Njajang Kecamatan Jilen Kabupaten Blora.

Baca Juga :

Korban ditemukan tewas di tengah Hutan Petak 85A RPH Nampu BKPH Jatiketok KPH Saradan. Korban dibuang pelaku di bawah jembatan perbatasan Desa Nampu dan Desa Gemarang. Sebelum membunuh istrinya, pelaku terlebih dahulu menganiaya Sumarno menggunakan senjata tajam.

Seperti dilansir pojokpitu.com, pelaku dengan istrinya tersebut sedang dalam proses cerai. Lantaran dekat dengan pria lain, pelaku cemburu dan melakukan aksinya tersebut. Kini, kasus pembunuhan ini tengah didalami petugas kepolisian. Demikian diungkapkan Kapolsek Gemarang AKP Sukartin. (end/rwp001)

Sabtu, 20 Agustus 2016

Polisi Tangkap Dua Oknum Wartawan Pemeras Kepala Sekolah

Polisi Tangkap Dua Oknum Wartawan Pemeras Kepala Sekolah

Wartapacitan.com | LAMONGAN – Dua oknum wartawan koran mingguan, ditangkap oleh anggota Satreskrim Poslek Sukodadi Kabupaten Lamongan. Kedua pelaku melakukan pemerasan terhadap seorang kepala sekolah sekolah dasar, dengan modus akan memberitakan dugaan pengutan liar bantuan siswi miskin.

Dua orang oknum wartawan korban mingguan, ditangkap di warung kopi depan sebuah kampus di Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Kedua oknum wartawan koran mingguan masing-masing Basuki (60) warga Desa Balung Tawun, Kecamatan Sukodadi, dan Sutrisno Ermawanto warga Desa Baturono Kecamatan Sukodadi. 

Keduanya tidak bisa berkutik saat tertangkap basah menerima uang Rp 2,5 juta dari Edi Sugianto, warga Desa Keduwul Kecamatan Sukodadi, yang merupakan kepala SDN 1 Baturono. 

Baca Juga :

Uang yang diterima kedua oknum wartawan ini diduga hasil memeras dengan modus akan memberitakan dugaan pungutan liar bantuan siswa miskin, jika tidak mengganti uang cetak koran.

Penangkapan dua oknum wartawan ini berawal dari laporan sang kepala sekolah Egi Sugianto kepada polisi. Bahwa dirinya diperas oleh dua orang yang mengaku sebagai wartawan koran mingguan. 

"Saat itu, dua oknum wartawan datang ke sekolah menanyakan pungutan liar bantuan siswa miskin, namun kedatangannya tidak dapat ditemui karena sedang mengurus berkas pensiun," kata Edi seperti dilansir pojokpitu.com. 

Setelah kedua oknum wartawan meninggalkan sekolah, Edi kepala sekolah menelpon keduanya hingga berujung ancaman akan memberitakan dugaan bantuan siswa miskin jika tidak memberi uang ganti cetak koran.

Dari hasil penangkapan ini, petugas mengamankan barang bukti uang Rp 2,5 juta 4 buah handphone, dan Id Card Pers milik pelaku. 

Kini petugas masih mengembangkan kasus ini. Pasalnya, sejauh ini banyak pengaduan dari sejumlah sekolah terkait adanya pemerasan yang dilakukan oleh oknum wartawan. (pul/rwp001)

Kamis, 18 Agustus 2016

Banjir Trenggalek Makin Menjadi, Seorang Warga Tewas

Banjir Trenggalek Makin Menjadi, Seorang Warga Tewas

Wartapacitan.com | TRENGGALEK - Sekitar 14 desa di Kecamatan Gandusari, Kampak, Pogalan, dan Kota/Kabupaten Trenggalek, diterjang banjir bandang. Banjir yang terjadi pada Rabu dinihari, 17 Agustus 2016, pukul 03.00 WIB, terjadi sengat cepat.

Banjir melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Trenggalek/ Foto : beritaprima
Warga yang sedang terlelap terlambat mengantisipasi datangnya banjir hingga kerepotan menyelamatkan perabotan. "Kami sedang tidur saat air datang," kata Mujini, warga Desa Gandusari, Rabu siang.

Menurut dia, air meluap dari Sungai Tawing dan masuk ke rumah penduduk hingga setinggi di atas satu meter. Kondisi ini membuat warga panik karena terjadi saat suasana gelap. Mereka berusaha mati-matian menyelamatkan benda elektronik ke tempat lebih tinggi untuk menghindari genangan air. 

Mujini berujar banjir itu lebih besar dibanding beberapa hari sebelumnya. Sebab kawasan tersebut merupakan langganan banjir karena berada di lintasan Sungai Tawing. Sehingga setiap hujan deras selalu terjadi banjir dalam intensitas berbeda. 

Baca Juga : 

Ketinggian air cukup dalam terjadi di wilayah Desa Karanganyar dukuh Nglaban Kecamatan Gandusari. Di tempat ini ketinggian air mencapai satu setengah meter dan mengancam keselamatan warga. Petugas Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Trenggalek berusaha menyisir rumah-rumah penduduk untuk mencari warga yang terjebak banjir. 

Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak terjun langsung memantau kondisi warga yang terkena bencana. Suami artis Arumi Bachsin itu memimpin proses evakuasi sejak subuh. Mengerahkan sejumlah perahu karet, Emil berupaya membujuk warganya untuk meninggalkan rumah. "Tapi masyarakat lebih memilih berada di lingkungan mereka," ujar Emil seprti dilansir Tempo.

Untuk membantu para korban banjir, pemerintah daerah memprioritaskan penyediaan makanan cepat saji di posko-posko yang didirikan di sekitar lokasi bencana. Petugas Basarnas juga masih menyisir rumah-rumah penduduk yang masuk ke jalan lingkungan sempit dengan perahu karet.

Emil mengimbuhkan banjir juga diikuti tanah longsor di Dusun Tenggong, Desa Senden, Kecamatan Kampak. Seorang kakek berusia 80 tahun ditemukan tewas tertimpa reruntuhan rumah saat seluruh warga sedang terlelap. "Kami upayakan warga agar mau dievakuasi dan tidak bertahan di rumahnya," katanya. (tempo/rwp001)

Senin, 15 Agustus 2016

Pingin Tampan, Tiga Satpam Kompak Curi Kosmetik

Pingin Tampan, Tiga Satpam Kompak Curi Kosmetik

Wartapacitan.com | SURABAYA -  Peristiwa ini bisa jadi peringatan bagi perusahaan, agar lebih selektif dalam merekrut karyawan. Di Surabaya, tiga satpam bersama seorang karyawan, berkomplot mencuri barang milik perusahaan berupa kosmetik. Menariknya, seluruh satpam dan karyawan ini mengaku mencuri lantaran pingin tampil tampan dan kulit kembali putih.

Seperti dilansir pojokpitu.com, Keempat karyawan yang kompak mencuri ini adalah Yoga Dean Gumilang (23) warga Balongsari Krajan gang 2 Surabaya, Mukrim (25) warga Socah Bangkalan Madura, Roni Widiyanto (43) warga Pakal Pejuang Surabaya, dan Yusuf Sulaiman (33) warga Losari Timur Mojokerto. Keempat tersangka ini kompak mencuri kosmetik merk Ponds di perusahaan tempatnya bekerja, PT Matahari Putra Prima, yang terletak di Jalan Dumar Industri Surabaya.

Baca Juga :
Pergaulan Bebas, 47 Pelajar di Ponorogo Hamil
Takut Ketahuan Hamil, Pelajar ini Lahirkan Sendiri Bayinya

Kanit Reskrim Polsek Asemrowo, Iptu Indra Herlambang mengatakan, keempat tersangka ini terdiri dari tiga satpam, yakni Yoga, Mukrim dan Roni. Sementara tersangka Yusuf merupakan karyawan. Modus yang dilakukan komplotan ini dengan beraksi saat jaga piket. 

Terbongkarnya aksi komplotan ini setelah Sularyo, koordinator satpam melakukan pengecekan dan melihat gudang dalam kondisi berantakan. Saat dilakukan pengecekan ternyata banyak barang kosmetik yang hilang.

Kepada polisi, tersangka Roni Widiyanto, mengaku baru sekali mencuri. Roni yang bekerja sebagai satpam ini mengaku kosmetik hasil curian ini akan dipakai sendiri, biar tampan dan agar kulit kembali putih.

Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan, agar lebih selektif dalam merekrut karyawan. Kini akibat perbuatannya, keempat tersangka ini harus mendekam di tahanan Polsek Asemrowo. (end/rwp001)

Kamis, 11 Agustus 2016

Pergaulan Bebas, 47 Pelajar di Ponorogo Hamil

Pergaulan Bebas, 47 Pelajar di Ponorogo Hamil

Wartapacitan.com | PONOROGO - Memprihatinkan, angka pelajar yang hamil di luar nikah terus meningkat di kabupaten Ponorogo. Jika selama tahun 2015 tercatat 56 kasus,  hingga Juni 2016 (setengah tahun)  sudah tercatat 47 pelajar yang hamil di luar nikah.

“Ada kecenderungan (kehamilan pelajar) meningkat. Masih usia 13 sampai 15 tahun, SMP atau SMA kelas 2, sudah hamil. Lalu orangtua minta dispensasi agar anaknya bisa dinikahkan,” terang Humas Pengadilan Agama Ponorogo, Sofwan kepada wartawan, seperti dilansir okezone.com.

Baca Juga : 

Pihaknya mengimbau kepada orangtua untuk senantiasa mengawasi anaknya dalam bergaul. Memberikan pendidikan moral yang baik agar tidak terjebak pada pergaulan bebas dan seks bebas.

Kasus terakhir, seorang pelajar berinisial W asal Slahung melahirkan bayi dari hubungan dengan pacarnya.Takut dan malu diketahui hamil, pelajar tersebut melahirkan sendiri bayinya tanpa pertolongan medis sehingga sang bayi meninggal. (rwp001)

Senin, 08 Agustus 2016

Takut Ketahuan Hamil, Pelajar ini Lahirkan Sendiri Bayinya

Takut Ketahuan Hamil, Pelajar ini Lahirkan Sendiri Bayinya

Wartapacitan.com | PONOROGO - Takut ketahuan hamil, seorang pelajar di Ponorogo nekat melahirkan sendiri bayinya. Meski sempat bertahan, bayi malang hasil hubungan gelap itu akhirnya meninggal.

Kapolsek Slahung AKP Gunawan menjelaskan jika pelajar alias ibu sang bayi memang mempunyai pacar berinisial R. Dan mereka sudah berhubungan badan. R sendiri bukan berstatus sebagai seorang pelajar.

"Ini baru informasi dari ibunya yang melahirkan. Mereka memang sudah dua tahun ini pacaran," ujar Gunawan, Minggu (7/8/2016) seperti dilansir detik.com.

[Baca Juga : Siswi SMK Digilir Ayah Kandung, Paman, Sepupu dan Pacar]

Sementara itu, pelajar tersebut mengaku nekat menggugurkan kandungannya pada Minggu dini hari tanpa bantuan siapapun karena takut Ketahuan hamil oleh orang tua asuhnya. Selama ini pelajar itu tinggal dan disekolahkan oleh seorang warga Slahung.

Menurut penuturan pelajar itu, R sempat memintanya untuk menggugurkan kandungan, namun ia tolak.

"Tahunya pas dulu tapi dianya pernah nyuruh minum kopi, soda, minuman kayak gitu pokoknya," ujarnya.

Kini selain harus menanggung malu, pelaar tersebut juga dipulangkan ke rumah orang tuanya. Sementara jasad bayinya yang baru berusia 8 bulan kandungan masih berada di kamar mayat RSUD Dr Hardjono Ponorogo. (iwd/iwd/rwp001)

Kamis, 04 Agustus 2016

Siswi SMK Digilir Ayah Kandung, Paman, Sepupu dan Pacar

Siswi SMK Digilir Ayah Kandung, Paman, Sepupu dan Pacar

Wartapacitan.com | NGAWI - Nasib pahit dialami TF (15), siswi sebuah SMK di Madiun ini harus menanggung derita diusia belia. Pasalnya, kesuciannya telah direnggut oleh empat lelaki bejat hingga membuatnya hamil dua bulan.

Parahnya, empat pelaku masih orang dekat korban yang seharusnya melindungi TF, mereka adalah Ayah Kandung korban, Paman korban, Sepupu Korban dan pacar korban.

Seperti dilansir sindonews.com, Kasus ini terungkap setelah ibu kandung korban, Eny Sulastri mengetahui anak gadisnya tersebut hamil. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata pelakunya adalah ayah kandung korban yang juga mantan suaminya serta paman dan sepupu juga pacar korban.

[Baca Juga : Pak Polisi Ini Meninggal Dunia Saat Grebek Judi Sambung Ayam]

"Sungguh saya tidak menyangka, orang-orang yang seharusnya melindungi anak saya tega berbuat keji. Saya minta mereka semua dihukum," ujar Eny dengan rona sedih.

Dari pengakuan korban, Ayah kandungnyalah yang pertama menyetubuhinya, kemudian tiga pelaku lainnya di tempat dan waktu berbeda. Saat ini korban hanya bisa berdiam diri di rumah karena malu.

Sementara Kapolsek Paron I Wayan Murtika mengatakan, pihaknya telah membekuk satu dari empat pelaku. "Satu sudah kita amankan, sisanya masih dalam pengejaran," pungkasnya. (rwp001)

Selasa, 02 Agustus 2016

Pak Polisi Ini Meninggal Dunia Saat Grebek Judi Sambung Ayam

Pak Polisi Ini Meninggal Dunia Saat Grebek Judi Sambung Ayam

Wartapacitan.com | PONOROGO -  Seorang anggota Polres Ponorogo tewas, saat melakukan penggrebekan judi sambung ayam di daerah Kecamatan Sumoroto, Kabupaten Ponorogo. Tewasnya korban yang berpangkat Aiptu atas nama Kusmanto ini, diduga sakit jantungnya kambuh .

Rasa duka mendalam diluapkan jajaran Polres Ponorogo, terhadap keluarga yang ditinggalkannya. Korban Aiptu Kusmanto meninggalkan dua anak dan seorang istri. Pihak Polres Ponorogo segera melakukan evaluasi menaikkan pangkat, sebab Aiptu Kusmanto gugur saat menjalankan tugas. 

Diketahui sebelumnya, sejumlah anggota Resmob Satreskrim Polres Ponorogo, melakukan pengrebekan judi sabung ayam. Mengetahui polisi datang, puluhan massa langsung kabur. 

Selanjutnya anggota mengejar masa yang kabur tersebut. Namun naas yang dialami Aiptu Kusmanto yang juga ikut mengejar. Korban kelelahan setelah mengejar pelaku sakitar 400 meter. Korban terjatuh di pematang sawah.

Kapolres Ponorogo AKBP Harun Yuni seperti dilansir pojokpitu.com mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, diduga korban kelelahan dan terkena serangan jantung. Kini jenazah korban masih disemayamkan dirumah duka di perumahan daerah kelurahan Keniten Ponorogo. (pul/rwp001)

Kamis, 28 Juli 2016

Sindikat Penipuan Batu Mirah Delima Dibekuk

Sindikat Penipuan Batu Mirah Delima Dibekuk

Wartapacitan.com | MADIUN - Kepolisian Resort Madiun berhasil menangkap 3 sindikat penipuan dengan modus menjual batu mirah delima. Tersangka ditangkap setelah salah satu korban, melapor ke polisi.

Tiga pelaku penipuan berhasil ditangkap Polres Madiun. Mereka adalah Amir (21) dan Agung (38) warga Subang, Jawa Barat, serta Atin Samsudin (40) warga Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Dalam pemeriksaan, ketiga pelaku sudah berhasil meraup keuntungan dari menjual batu merah delima palsu hingga ratusan juta rupiah.

Tidak hanya beraksi di wilayah Polda Jawa Timur, mereka juga melakukan penipuan di wilayah  Jawa Tengah serta Jawa Barat. Selain tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 16 buah guci kecil, 1 kantong plastik batu magnet yang digunakan menipu korban, 1 unit minibus dan uang tunai sebesar Rp 1,2 juta.

[Baca Juga : Bapak Anak Sekongkol Curi Rumah Kosong, Satu Pelaku Ditembak]

Dalam aksinya, pelaku mencari calon korban yang sudah berusia tua. Alasannya, jika ketahuan, korban tidak mungkin melakukan penganiayaan. Sementara di hadapan calon korbannya,  ketiga pelaku berpura-pura tidak saling kenal, saling menawar batu merah delima, yang ketika dimasukan ke air menyala merah.

Kapolres Madiun AKBP Sumaryono mengatakan jika terbukti melakukan penipuan, ketiga pelaku bakal dijerat dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. (end/rwp001)

Senin, 25 Juli 2016

Bapak Anak Sekongkol Curi Rumah Kosong, Satu Pelaku Ditembak

Bapak Anak Sekongkol Curi Rumah Kosong, Satu Pelaku Ditembak

Wartapacitan.com | PONOROGO -  Bukannya kompak dalam berbuat kebaikan, seorang bapak dan anak malah kompak melakukan aksi pencurian rumah kosong. Bahkan aksi pencurian yang dilakukan bapak dan anak ini sudah di delapan TKP. Sementara seorang pelaku lain terpaksa ditembak polisi karena berusaha kabur saat ditangkap.

Namun Mahfud alias Ciput, salah satu pelaku pencurian spesialis rumah kosong langsung dibawa ke ugd RSU Aisiyah Ponorogo, karena polisi terpaksa melumpuhkan kedua kaki DPO Polres Probolinggo  ini. Sebab pelaku berusaha kabur saat hendak ditangkap.

[Baca Juga : Usai Memadu Kasih di Hotel, Tukang Bubur Embat Mobil Pacar]

Tak hanya, Mahfud, Tim Buser Polres Ponorogo juga berhasil menangkap dua rekan pelaku masing masing Ramli dan Rama Hendra di tempat persembunyian di Kabupaten Pasuruan. Uniknya, Ramli dan Rama Hendra merupakan bapak dan anak kandung yang juga selalu beraksi bersama sama. Dari pengakuan pelaku, aksi pencurian rumah kosong sudah dilakukan di delapan TKP. Dua diantaranya di Probolingo dan Jombang.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku memiliki peranan masing masing. Yakni Fahri sebagai penggambar dan penunjuk jalan, sementara pelaku lain sebagai eksekutor. Sementara barang hasil curian biasanya langsung dijual disejumlah pasar gelap dan uang yang didapat langsung digunakan untuk berpesta minuman keras.

Kini polisi masih memburu seorang pelaku lain yang masih menjadi buronan. Atas perbuatanya pelaku bakal dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan diancam kurungan maksimal 7 tahun penjara. (pul/rwp001)

Selasa, 19 Juli 2016

Usai Memadu Kasih di Hotel, Tukang Bubur Embat Mobil Pacar

Usai Memadu Kasih di Hotel, Tukang Bubur Embat Mobil Pacar

Wartapacitan.com | SURABAYA -  Hati-hati saat menjalin asmara. Bisa jadi hanya harta anda yang diincar. Seperti yang dilakukan Hazan Azmy, pria penjual bubur ayam ini, membawa kabur satu unit mobil Jazz yang tak lain pacarnya sendiri, usai memadu kasih di sebuah hotel. 

Pupus sudah niat penjual bubur ayam ini untuk bisa memiliki mobil Jazz, setelah aksinya mencuri mobil dilaporkan oleh pacarnya sendiri, Anjaryani.

Tersangka Hasan Azmy (25) tahun warga Jombang ini, nekat mencuri mobil Jazz yang merupakan milik pacarnya sendiri, setelah selesai memadu kasih di sebuah hotel di Jalan Kedung Sari Surabaya.

Untuk memperlancar niatnya memiliki mobil Jazz ini, tersangka bersama kedua temannya lain, yaitu Dedy Siwanto (35) warga Tulungagung, dan Yulianto (45) asal Trenggalek, yang sebelumnya berpesta sabu di sebuah hotel.

[Baca Juga : Korban Tenggelam Pantai Klayar Ditemukan di Pantai Watukarung]

Tersangka lantas memanggil pacarnya untuk bertemu. Setelah sang pacar datang dengan membawa mobil Jazz miliknya, tersangka yang sudah menyiapkan kunci mobil palsu, kemudian menukarnya dengan kunci asli, saat tersangka masuk ke kamar mandi, usai memadu kasih.

Dengan bekal kunci mobil asli yang sudah didapatnya tersebut, tersangka lantas segera keluar hotel, dengan alasan mau membeli rokok. Sesampainya di luar, tersangka yang sudah ditunggu kedua temannya, langsung membawa kabur mobil korban, dan meninggalkan korban di dalam kamar hotel. Demikian dipaparkan AKBP Sinto Silitonga,  Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya. 

Aksi playboy bubur ayam ini akhirnya gagal, setelah sang pacar melaporkan tindak pencurian mobil yang dialaminya ini ke kantor polisi. Pihak kepolisian langsung menindak lanjutinya  dengan melakukan penggerebekan ke tempat kos korban.

Mobil Honda Jazz beserta peragkat alat hisap sabu-sabu dan sejumlah barang bukti lain turut diamankan. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan ancaman pidana 7 tahun penjara. (end/rwp001)