Tentang Pacitan, Kota Paling Selatan Di Jawa Timur


Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 September 2016

Tidur Siang yang Panjang Bisa Jadi Tanda Bahaya Diabetes Tipe-2

Tidur Siang yang Panjang Bisa Jadi Tanda Bahaya Diabetes Tipe-2

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Tidur siang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun bila dilakukan terlalu lama aktivitas ini bisa juga jadi pertanda lain. Seperti ditemukan oleh studi peneliti Jepang bahwa bila seseorang sering tidur siang lebih dari satu jam maka dirinya disarankan wajib waspada diabetes tipe-2.

Hubungan antara tidur siang dengan diabetes diketahui setelah peneliti melihat data lebih dari 300 ribu orang. Salah satu gejala orang dengan diabetes memang diketahui seringnya merasa lelah dan mengantuk. 

Dipresentasikan dalam European Association for the Study of Diabetes, menurut peneliti tidur siang lebih dari 60 menit diasosiasikan dengan peningkatan risiko diabetes hingga 45 persen. Namun demikian tidak ada asosiasi peningkatan risiko bila seseorang tidur siang kurang dari 40 menit.

Peneliti mengatakan ada dua kemungkinan mengapa hal ini terjadi. Pertama mungkin orang yang tidur siang lebih lama karena malamnya kurang tidur dan pola tidur yang berantakan tersebut jadi pemicu timbulnya diabetes tipe-2. Kemungkinan kedua adalah orang tersebut memang sudah memiliki diabetes tipe-2 dan karena gejalanya mudah lelah dan mengantuk mendorong tidur siang lebih lama.

"Bisa juga karena faktor risiko yang menyebabkan diabetes itu sendiri mendorong orang tidur siang. Hal ini mencakup seperti kadar gula tinggi yang berarti tidur siang (lama -red) dapat menjadi tanda peringatan awal diabetes," kata ahli metabolik dari University of Glasgow, Profesor Naveed Sattar, seperti dikutip dari BBC.

Meski demikian peneliti mengatakan studi masih perlu dikembangkan lebih jauh. Perlu dilakukan eksperimen untuk membuktikan bahwa memang tidur lebih dari 1 jam punya dampak nyata tak hanya sekadar observasi saja. (rwp001)

Sumber : detikhealth

Jumat, 16 September 2016

Remaja Juga Bisa Terkena Kanker Payudara

Remaja Juga Bisa Terkena Kanker Payudara

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Kanker payudara masih menjadi momok bagi kaum perempuan. Berdasarkan data yang masuk ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, ada 69 perempuan yang menderita kanker ganas tersebut tahun lalu. Bahkan delapan penderita penyakit telah meninggal dunia.

Bidang Bedah Umum RSUD dr Darsono, dr. Cahyo Nuralam Sp.B menyatakan, bahwa penyakit kanker payudara merupakan panyakit pembunuh nomor satu di dunia. Namun, masyarakat khususnya kaum perempuan tak perlu takut bahkan malu untuk memeriksakan diri sejak dini. Kalau stadiumnya sudah lanjut, peluang sembuhnya sulit. Oleh sebab itu, perlu adanya deteksi dini.

Dikatakannya, tanda awal dari kanker payudara ini adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. 

"Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu harus secara rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri," kata Cahyo seperti dikutip dari laman radarmadiun.co.id.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Pacitan, Bambang Widjanarko menambahkan, dalam beberapa kasus, ada penurunan tren penderita penyakit kanker payudara. Dulu, penderita penyakit kanker payudara kebanyakan berusia di atas 50 tahun. Tetapi sekarang perempuan dengan usia lebih muda juga rentan. Sekarang usia 18-35 tahun bisa terkena penyakit kanker payudara.

Bambang mengungkapkan, faktor penyebab perubahan mayoritas penderita penyakit kanker payudara tersebut karena pengaruh pola hidup. Para remaja, sering salah dalam menerapkan pola diet, mengonsumsi minuman beralkohol serta makanan yang mengandung lemak dan mengandung radikal bebas. 

Sementara itu, Divisi Onkologi RSUD Dr Soetomo dr. M Budi Harjanto SpOG menambahkan, selain kanker payudara, kanker leher rahim atau kanker serviks juga menjadi penyakit yang menakutkan bagi kaum perempuan. Berdasarkan data dinkes setempat, total pada tahun 2015 sebanyak 22 perempuan menderita kanker serviks. 

Budi menyebutkan ada beberapa penyebab terjadinya kanker serviks. Di antaranya, hubungan seksual, menikah muda di bawah 18 tahun serta kurangnya menjaga kebersihan. Karena itu, pihaknya berharap kepada masyarakat untuk dapat memeriksakan diri, agar gejala penyakit kanker tersebut dapat diketahui sejak dini. 

Namun, biaya pengobatan yang cukup besar menjadi permasalahan untuk pemerintah dan masyarakat untuk pengobatan kanker. Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada tahun 2015 penderita kanker yang mendapat pengobatan sebanyak 937.000 kasus dan telah menelan biaya sebesar Rp 1,638 triliun. (her/yup/rwp001)

Kamis, 15 September 2016

7 Jus Ajaib untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi

7 Jus Ajaib untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi

Wartapacitan.com | KESEHATAN -  Orang yang menderita tekanan darah tinggi harus minum obat secara teratur untuk mengendalikan Blood Pressure (BP) mereka. Kadang-kadang, setelah mencoba banyak obat tetap saja sulit terkendali.

Jawabannya terletak dari gaya hidup sehat Anda. Mungkin Anda perlu minuman sehat yang dapat membuat tekanan darah tinggi turun.

Berikut ini beberapa minuman yang sudah diracik menjadi jus yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi berisiko stroke dan jantung, dilansir laman Boldsky, Rabu (14/9/2016).

1. Jus wortel

Ambil tiga wortel, satu buah bit, lima iris mentimun, seledri, satu buah pir, dan sepotong jahe. Minum jus ini setiap hari selama seminggu untuk mengetahui perbedaannya.

2. Jus bit

Untuk mengendalikan BP Anda, mulailah dengan minum setengah jus bit setiap hari.

3. Jus jeruk

Ambil jeruk, campurkan dengan seledri, kemudian hancurkan. Minum secara teratur. Anda juga dapat mencoba minum hanya jus seledri.

4. Jus mentimun

Campurkan empat mentimun dengan tiga buah tomat, satu bawang, peterseli, dan tambahkan beberapa lemon, kemudian jus. Bisa juga ditambah lemon.

5. Jus apel

Ambil beberapa apel, segenggam kale, sepotong jahe, satu mentimun, serta beberapa seledri, jus semuanya bersama-sama. Tambahkan jus lemon, dan minumlah.

6. Jus ketumbar

Ambil ketumbar bersama dua mentimun, satu apel serta cabai tanpa biji.

7. Jus tomat

Ambil tujuh buah tomat, jus bersama mentimun, ketumbar, dan seledri. Minum sehari sekali.

Sebelum minum salah satu jus pilihan Anda, cobalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Senin, 05 September 2016

4 Tanda Tubuh Kurang Serat

4 Tanda Tubuh Kurang Serat

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Masalah susah buang air besar atau sembelit pasti selalu dihubungkan dengan kurangnya mengonsumsi makanan berserat. Sebenarnya tubuh memang memerlukan makanan yang berserat setiap hari.

Asupan serat memainkan peran yang cukup penting bagi tubuh Anda. Seperti dilansir dari liputan6.com, terutama untuk membantu mengelola berat badan Anda sehingga bisa terhindar dari risiko penyakit jantung, diabetes dan beberapa penyakit kanker.

Inilah tanda-tanda yang harus diperhatikan ketika tubuh membutuhkan serat seperti dilansir laman Prevention, Senin (5/9/2016).

Baca Juga :

1. Perhatikan bentuk feses
Selain sembelit, perhatikan bentuk feses atau tinja Anda. Jika bentuknya kecil atau keras seperti kerikil, itu pertanda Anda kurang makanan berserat. Menurut pendiri The Digestive Center for Women Robynne Chutkan, bentuk feses yang ideal seperti huruf A dan C atau lurus panjang.

2. Masih lapar setelah makan
Serat menggunakan banyak ruang dalam saluran pencernaan Anda. Itulah mengapa jika Anda cukup makan serat makan Anda sudah merasa kenyang dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga, jika perut Anda lapar lagi setelah satu atau dua jam makan, itu tanda Anda tidak mendapat cukup banyak serat dalam makanan Anda.
Kembung dan mengantuk

3. Perut kembung
Terlalu banyak makan serat, perut akan terasa kembung dan tidak nyaman. Begitu pun dengan makan sedikit serat, Anda juga akan merasakan masalah yang sama. Itu karena serat menjaga semuanya dalam saluran pencernaan untuk tetap bergerak lancar dengan kecepatan yang tetap.

Tanpa serat yang cukup, semua "produk-produk" dari pencernaan bisa terjebak di sepanjang saluran cerna yang panjang tersebut. Inilah yang membuat perut terasa kembung dan sembelit.

4. Mengantuk setelah makan
Anda mungkin telah mengetahui bahwa makan terlalu banyak apalagi makanan manis bisa membuat Anda mengantuk setelah makan. Tetapi, jika Anda selalu mengantuk setelah makan, bisa jadi itu adalah pertanda Anda kurang makanan berserat.

Serat memainkan peran penting dalam membantu kadar gula darah Anda tetap stabil. Jika Anda sedikit makan apalagi kurang mengonsumsi serat, gula darah Anda akan mengalir lebih cepat dan kemudian runtuh. Inilah yang menyebabkan Anda merasa lesu atau lelah. (rwp001)

Rabu, 31 Agustus 2016

Malu Punya Perut Buncit? Yuk Kenali Penyebabnya

Malu Punya Perut Buncit? Yuk Kenali Penyebabnya

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Perut yang buncit seringkali diidentikkan dengan kondisi penyakit tertentu. Ya, perut buncit tak melulu hanya karena berat badan yang berlebihan saja. Kondisi kesehatan tertentu juga bisa memicu perut buncit.

Seperti disampaikan oleh dr Errawan R. Wiradisuria, SpB(K)BD dari Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, bahwa perut buncit tentu tak terjadi begitu saja dan ada penyebabnya. Salah satunya adalah karena pengaruh gas akibat gastritis atau sakit mag.

"Selain sakit mag, bisa juga karena radang kantong empedu, atau terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan yang menghasilkan gas seperti kol, minuman bersoda atau apapun yang menghasilkan gas," ujar dr Errawan seperti dikutip detikcom, Selasa (30/8/2016).

Baca Juga :

Terlebih jika perut buncit dibarengi dengan kondisi lain seperti teraba keras dan kembung, menurut dr Errawan yang seperti itu sebaiknya diperiksakan ke dokter spesialis penyakit dalam.

Perut buncit juga bisa muncul karena penumpukan lemak (visceral fat). Studi menyebutkan penumpukan lemak di perut bahkan lebih berbahaya dibandingkan lemak di area tubuh lainnya.

Selain itu, para ilmuwan di University of Glasgow juga menemukan para perokok memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan perut buncit dibanding non-perokok. Profesor Naveed Sattar, dari the Institute of Cardiovascular and Medical Sciences mengatakan salah satu penghalang untuk berhenti merokok adalah perokok takut berat badannya akan naik. Namun walaupun merokok mengurangi berat badan secara keseluruhan, justru lemak akan terdorong dan lebih ke daerah pusat.

"Akibatnya, lingkar pinggang pun akan lebih besar," papar Profesor Sattar yang juga pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Independent. (rwp001)

Senin, 29 Agustus 2016

 Benarkah Nasi Putih Tingkatkan Risiko Diabetes?

Benarkah Nasi Putih Tingkatkan Risiko Diabetes?

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Mengenai masalah diabetes, ada penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti Harvard University. Mereka menyarankan bahwa mengonsumsinya lebih sedikit akan memberikan suatu perbedaan, seperti yang dilansir dari Healthland.

Menurut penelitian, setiap porsi nasi putih yang merupakan makanan pokok orang Asia dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar sepuluh persen. Hal ini merupakan hasil dari empat penelitian sebelumnya yang melibatkan 352.384 peserta dari empat negara, yakni Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia.

Mereka yang makan banyak nasi putih memiliki risiko 27 persen lebih tinggi dibanding dengan mereka yang sedikit memakannya. Selain itu, risiko tersebut paling menonjol pada orang Asia. Studi tersebut melihat asupan makanan para peserta selama empat hingga 22 tahun. Semua peserta tersebut bebas diabetes pada awal penelitian.

Baca Juga :

Namun, mengapa nasi putih berpengaruh pada risiko diabetes belum jelas. Hal ini mungkin berkaitan dengan indeks glikemik (GI), yaitu pengukuran bagaimana makanan mempengaruhi kadar gula darah dalam nasi putih. Kadar GI yang tinggi dalam makanan sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.

"Nasi putih juga tidak memiliki nutrisi seperti serat dan magnesium. Orang-orang yang banyak mengonsumsi nasi putih mengalami kekurangan nutrisi dan populasi Asia banyak yang mengonsumsinya. Namun jika Anda mengonsumsi beras merah sebagai alternatifnya, Anda akan mendapatkan nutrisi tersebut," ujar penulis studi Qi Sun, serang profesor kedokteran di Harvard School of Public Health, di Boston.

Namun sebelum Anda membenci nasi putih, para penulis studi dan ahli gizi lainnya mengingatkan bahwa nasi putih bukan satu-satunya penyebab risiko diabetes. Sebaliknya, aktivitas fisik yang menurun dan meningkatnya konsumsi makanan, mungkin yang bertanggung jawab dalam kenaikan obesitas dan resistensi insulin di negara-negara Asia.

"Nasi putih telah lama menjadi bagian dari diet orang Asia, di mana risiko diabetes dulu sangat rendah. Namun karena nasi putih ditambah ke dalam aspek kehidupan modern, termasuk aktivitas fisik yang kurang, hal ini kemudian bersekongkol dalam meningkatkan kasus diabetes tipe 2," ujar profesor kesehatan masyarakat, Dr. David Katz, di Yale University.

Juga menurut Sun, walaupun nasi putih bukan satu-satunya penyebab naiknya risiko penyakit tersebut, ia merekomendasikan untuk mengurangi makanan karbohidrat olahan. "Orang-orang harus mencoba beralih dari makanan karbohidrat olahan seperti nasi putih dan roti putih. Lebih baik makan gandum utuh, karena Anda akan mendapatkan lebih banyak nutrisi dan serat secara keseluruhan."

Selasa, 23 Agustus 2016

Rasa Nyeri di Bagian Tubuh Tertentu Dipengaruhi Masalah Emosional

Rasa Nyeri di Bagian Tubuh Tertentu Dipengaruhi Masalah Emosional

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Anda sering merasakan nyeri di bagian tubuh tertentu? Selain disebabkan oleh kondisi kesehatan, ternyata rasa nyeri di bagian tubuh tertentu dapat dipengaruhi oleh pikiran.

Dilansir dari Higherperspective pada Senin (22/8/2016), ada 9 titik nyeri di tubuh yang sangat berkaitan dengan kondisi emosional seseorang. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Nyeri di kepala

Nyeri di kepala Anda, seperti sakit kepala, dapat disebabkan oleh tekanan yang Anda rasakan sepanjang hari. Luangkan waktu untuk bersantai dan mengurangi stres setiap hari.

2. Nyeri di leher

Jika Anda merasa nyeri di bagian leher, Anda mungkin mengalami kesulitan memaafkan orang lain atau memaafkan diri sendiri. Jika Anda sedang merasa nyeri leher, cobalah untuk berpikir positif dan perhatikan hal-hal yang Anda sukai tentang sekeliling Anda.

3. Nyeri di bahu

Nyeri bahu dapat menunjukkan bahwa Anda membawa beban emosional yang berat. Di situlah pepatah 'memikul masalah' berasal. Fokus pada hal-hal yang dapat memecahkan masalah secara proaktif dan coba untuk mendistribusikan sebagian dari beban itu kepada orang lain dalam hidup Anda. Sesekali curhat tak ada salahnya.

4. Nyeri di punggung atas

Nyeri di punggung atas berarti Anda tidak memiliki dukungan emosional yang cukup. Anda mungkin merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan. Jika Anda lajang, ini mungkin berarti saatnya untuk pergi keluar dan berkencan.

5. Nyeri di punggung bawah

Nyeri di bagian punggung bawah berarti bahwa Anda sedang khawatir tentang keuangan. Mungkin ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk meminta kenaikan gaji atau bertemu dengan seorang perencana keuangan.

6. Nyeri di siku

Nyeri di siku bicara tentang keengganan Anda menghadapi perubahan-perubahan dalam hidup. Jika Anda merasa lengan Anda kaku, mungkin hidup Anda juga sedang kaku dan tidak fleksibel. Kompromi dan sikap lebih rileks mungkin dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Nyeri di tangan

Nyeri di tangan berarti Anda merasa tidak dapat menjangkau orang lain dengan cara yang seharusnya. Pertimbangkan untuk membuat teman-teman baru, makan siang dengan rekan kerja, dan membuat koneksi baru.

8. Nyeri di pinggul 

Nyeri di pinggul berarti Anda terlalu takut bergerak. Hal tersebut juga bisa menunjukkan bahwa Anda kesulitan move on dan berubah. Anda mungkin terlalu berhati-hati setiap membuat keputusan.

9. Nyeri di lutut

Nyeri lutut dapat menjadi tanda bahwa ego Anda sedikit terlalu besar dan Anda berpikir tentang diri sendiri sedikit terlalu tinggi. Coba untuk lebih bersikap rendah hati. Luangkan waktu untuk bekerja sukarela. Ingat, hidup hanya sementara.

Jumat, 19 Agustus 2016

Diduga Terkena Virus Antraks, Dua Warga Masuk Rumah Sakit

Diduga Terkena Virus Antraks, Dua Warga Masuk Rumah Sakit

Wartapacitan.com | PACITAN – Dua warga asal Kecamatan Pringkuku dan Donorojo masuk rumah sakit dengan gejala dan keluhan mirip penyakit antraks. Salah satunya timbul luka bernanah di kulit tangan. Kedua orang tersebut dirawat sejak lima hari lalu dan sempat dirawat di ruang isolasi RSUD dr Darsono Pacitan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Pamuji membenarkan adanya informasi warga yang menderita penyakit dengan gejala mirip antraks. Dugaan adanya dua warga yang terindikasi suspect antraks itu karena mereka mengonsumsi daging hewan ternak yang dalam kondisi sakit. 

Untuk memastikan adanya kemungkinan penularan antraks, Distanak mengambil sampel satu ekor sapi yang berasal dari tempat tinggal pasien terduga antraks itu. Sedangkan untuk pemeriksaan laboratorium dilakukan di Wates, Jogjakarta. 

Baca Juga :

Saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit tidak menampik menerima dua pasien tersebut. Warga tersebut berisinial S berusia 60 tahun dan T berusia 40 tahun. Keduanya kini masih dirawat di ruang tulip setelah keluar dari ruang isolasi. Dugaan awal ketika pasien ini masuk mengalami penyakit infeksi karena disertai keluarnya nanah di bagian tangan.

dr. Iman Darmawan, Direktur RSUD dr Darsono mengatakan rumah sakit sudah melakukan uji klinis dan pemeriksaan laboratorium guna memastikan penyakit yang diderita dua pasien tersebut. Uji laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel kultur berupa cairan nanah dalam luka dan sampel darah kedua pasien. Pada sampel kultur hasilnya dinyatakan negatif. Sebab tidak ditemukan bakteri batang gram positif. 

Menurut dia, saat ini kedua pasien tersebut berangsur membaik. Mereka ditangani dokter spesialis penyakit dalam dan bedah serta diberikan obat-obatan yang tersedia di RSUD dr Darsono. Sayangnya, Iman belum bisa menjelaskan secara rinci dan pasti penyakit apa yang diidap kedua pasien terduga antraks tersebut. Pasalnya, untuk memastikan jenis penyakit tersebut perlu dilakukan uji laboratorium lain. (her/yup/rwp001)

Kamis, 18 Agustus 2016

Kondisi Kesehatan Mulut Gambarkan Kondisi Tubuh Anda

Kondisi Kesehatan Mulut Gambarkan Kondisi Tubuh Anda

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Bau mulut bisa diakibatkan makanan yang habis disantap. Bau bawang putih atau rempah bisa saja timbul dari makanan yang mengandung banyak bumbu. Namun, menurut dokter gigi, bau mulut menjadi salah satu indikasi kondisi kesehatan tubuh.

Dilansir Fox News, tak hanya bau mulut yang memberikan gambaran kondisi tubuh. Menurut Betty Haberkamp, DDS, dokter gigi dari Klinik Cleveland Clinic, terdapat empat kondisi mulut yang dapat mengindikasikan kesehatan dan penyakit yang sedang dialami.

Baca Juga :
6 Gejala Anda Menderita Kencing Manis
Kata Dokter Soal Kebiasaan Menyikat Gigi Segera Setelah Makan

Tiba-tiba Banyak Gigi Berlubang

Bisa jadi indikasi diabetes. Katakanlah Anda memiliki kondisi bagus dan tak berlubang, namun saat melakukan pemeriksaan ke dokter gigi, terdapat lebih dari lima lubang di gigi yang sebelumnya sehat.

Dengan asumsi Anda tidak kecanduan soda atau mengonsumsi obat yang menyebabkan gigi rusak, kerusakan gigi bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami kesulitan mengolah glukosa.

"Ketika itu terjadi, kandungan gula berlebihan dalam air liur. Hal ini memacu pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang di mulut," kata Haberkamp.

Tak hanya itu, Anda juga mungkin merasa gigi sakit, terutama setelah makan sesuatu yang manis, panas, atau dingin," lanjutnya.

Jika gigi merosot
Ini mungkin berarti: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Perasaan nyeri ketika asam lambung naik dapat terjadi pada siapa saja. Tapi jika Anda mengalaminya lebih dari dua kali dalam seminggu, maka sangat mungkin Anda mengalami GERD. Sebuah kondisi di mana asam lambung bocor ke kerongkongan. Sementara beberapa orang mengalami sensasi 'terbakar' di dada atau tenggorokan, maka yang lain tidak mengalami gejala sama sekali.

Ketika asam lambung mencapai mulut, maka kondisi itu dapat merusak enamel gigi.

"Erosi dari GERD biasanya terjadi di sisi lidah gigi," kata Haberkamp. "Seseorang mungkin tidak melihat ini , karena dapat terjadi perlahan-lahan. Tapi dokter gigi akan melihat pada ujian periodik," ujarnya. Jika Anda didiagnosis dengan GERD , hal itu dapat diobati dengan antasid , obat-obatan resep , dan perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan tertentu dan makan yang lebih kecil.

Jika gusi berdarah saat menyikat gigi
Ini mungkin berarti: gingivitis

Kecuali Anda baru saja mulai flossing gigi Anda atau Anda menyikat terlalu keras (dalam hal ini kemudian mereda), darah di wastafel mungkin menunjukkan peradangan jaringan gusi yang disebabkan oleh penumpukan plak di sepanjang garis gusi.

Jika tidak diobati, gingivitis dapat menyebabkan periodontitis yang lebih serius, di mana gusi surut dari gigi dan membentuk kantung yang terinfeksi. Dan menandakan masalah di luar mulut Anda. Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Heart Journal menemukan bahwa orang dengan periodontitis juga lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung, meskipun tidak jelas apakah merawat gigi Anda juga dapat melindungi jantung Anda.
Kondisi Kesehatan Mulut Gambarkan Kondisi Tubuh Anda
Buatlah janji dengan dokter gigi Anda jika Anda berpikir Anda mungkin memiliki gingivitis. Juga pastikan Anda menggunakan sikat gigi yang tepat yang tidak terlalu kaku), dan ingat untuk menyikat dengan lembut. The American Dental Association merekomendasikan bahwa orang ringan menggunakan benang dengan lembut.

Jika ada tanda putih di sekitar lidah
Ini mungkin berarti: oral thrush

Tanda putih ataupun plak dapat menjadi gejala oral thrush, suatu kondisi di mana jamur Candida albicans terakumulasi pada lapisan mulut. Jamur ini menyebabkan lesi putih krem, biasanya di lidah atau pipi bagian dalam. Lesi dapat bersifat menyakitkan dan menimbulkan sedikit darah ketika disentuh.

Kondisi ini memang tidak umum, tapi mereka yang telah didiagnosa terkena diabetes, mulut kering atau sistem imun tubuh yang depresi lebih berisiko mengalami. Tanda tambahan infeksi ini adalah dengan warna kemerahan, diikuti dengan kesulitan menelan atau ada selaput yang pecah pada bagian dalam mulut.

Sumber tulisan : 
- foxnews.com/health/2016/08/16/4-things-your-mouth-can-tell-about-your-health.html
- cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160816183252-255-151841/baca-penyakit-di-tubuh-lewat-kondisi-mulut/
- forum.liputan6.com/t/kondisi-kesehatan-mulut-gambarkan-kondisi-tubuh-anda/51937

Senin, 15 Agustus 2016

6 Gejala Anda Menderita Kencing Manis

6 Gejala Anda Menderita Kencing Manis

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Diabetes mellitus adalah kondisi kronis yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan energi yang ditemukan dalam makanan. Ada tiga utama jenis diabetes yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Semua jenis diabetes mellitus memiliki kesamaan. Biasanya, tubuh Anda memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa. Tetapi sel-sel membutuhkan insulin, hormon dalam aliran darah Anda untuk mengambil glukosa dan menggunakannya sebagai energi.

Baca Juga :
Kata Dokter Soal Kebiasaan Menyikat Gigi Segera Setelah Makan
Ternyata Gemar Membaca Buku Bikin Panjang Umur

Secara umum, ada beberapa penyebab diabetes mellitus seperti yang dilansir oleh Webmd antara lain:

1. Sering mengomsumsi pemanis buatan
2. Keturunan
3. Kurang tidur penyebab diabetes melitus
4. Malasnya melakukan aktivitas fisik
5. Sering stres
6. Kecanduan rokok
7. Pola Makan yang buruk

Sedangkan gejalanya bisa sangat beragam, dan relatif sulit dijadikan diagnosis dini tanpa pemeriksaan laboratorium. Setidaknya ada beberapa gejala awal yang bisa Anda pelajari.

1. Infeksi Saluran Kemih

Tanda yang pertama, penderita akan sering mengalami infeksi. Kadar gula darah yang tinggi membuat berbagai bakteri mudah berkembang. Itu alasan mengapa penderita diabetes mengalami gejala infeksi. Khusus untuk wanita, biasanya ditandai dengan infeksi saluran kemih yang terjadi akibat ketidakteraturan kadar glukosa tubuh Anda.

2. Hasrat seksual menurun

Wanita yang berpotensi terkena diabetes cenderung tidak mempunyai hasrat untuk berhubungan intim. Bagi pria, ini berkaitan dengan disfungsi ereksi.

3. Sering buang air kecil

Tanda klasik dari diabetes dan cukup umum dialami pria dan wanita, adalah sering buang air kecil. Anda harus memeriksakan diri segera.

4. Berat badan turun

Uniknya, meskipun terus lapar dan haus, penderita diabetes justru mengalami penurunan berat badan secara signifikan.

5. Luka lama sembuh

Gejala umum diabetes adalah luka yang tidak kunjung sembuh dan memakan waktu lebih lama dari biasanya. Jika hal ini terjadi, itu adalah isyarat diabetes.

6. Penyakit kulit

Infeksi kulit, ditambah dengan kesemutan di tangan dan kaki juga bisa jadi tanda-tanda diabetes. Perhatikan alarm tubuh yang membuat Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

Kamis, 11 Agustus 2016

Kata Dokter Soal Kebiasaan Menyikat Gigi Segera Setelah Makan

Kata Dokter Soal Kebiasaan Menyikat Gigi Segera Setelah Makan

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Dianjurkan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari yakni setelah makan pagi alias sarapan dan sebelum tidur malam. Nah, bagaimana dengan orang yang langsung menyikat gigi segera setelah sarapan?

Menanggapi hal ini, Dr Mervyn Druian dari London Centre for Cosmetic Dentistry, mengatakan terutama pada anak-anak, sebaiknya orang tua menganjurkan agar mereka tidak langsung menyikat giginya setelah sarapan. 

"Ini adalah hal terburuk yang bisa dilakukan. Konsumsi makanan pada dasarnya menyebabkan penumpukan asam di mulut yang dapat melembutkan enamel gigi untuk sementara waktu. Belum lagi jika Anda minum jus saat sarapan, maka mulut bisa lebih asam," kata Druian seperti dikutip dari Daily Mail. 

Baca Juga :

Nah, ketika langsung menyikat gigi segera setelah sarapan, maka secara tak sadar Anda sudah menyikat enamel dari gigi. Untuk itu, Druian lebih menyarankan untuk menyikat gigi segera setelah Anda bangun tidur dan kemudian sikat gigi kembali saat sebelum tidur.

Seperti dilansir detikhealth, Ia juga menyoroti kebiasaan beberapa orang yang minum air hangat plus air lemon di pagi hari, kemudian menyikat giginya langsung setelah minum 'ramuan' tersebut. Hal itu juga sama buruknya dengan langsung menyikat gigi sesaat setelah sarapan, demikian disampaikan Druian.

Dikutip dari Times of India, Dr Anurag Singh, dari Max Superspeciality Hospital Saket, New Delhi menganjurkan agar Anda memberi jeda setidaknya 30 menit jika hendak menyikat gigi setelah sarapan. Tujuannya, untuk menetralkan asam. 

"Yang tak kalah penting, pilihlah sikat gigi yang lembut dan jangan menyikat gigi terlalu kuat. Kesalahan seperti ini dapat berisiko menimbulkan iritasi pada gusi dan gigi," kata Singh.

Jika menggunakan pasta gigi berfluoride, Druian menyarankan untuk tidak langsung berkumur-kumur, setidaknya ludahkan dulu sisa busa pasta gigi di mulut, lalu tunggu beberapa menit baru kemudian berkumur. Cara ini bertujuan untuk memaksimalkan kerja fluoride pada gigi.

"Jika memungkinkan, jangan makan dan minum 30 menit setelah Anda menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride," ujar Druian. (rwp001)

Senin, 08 Agustus 2016

Ternyata Gemar Membaca Buku Bikin Panjang Umur

Ternyata Gemar Membaca Buku Bikin Panjang Umur

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Anda gemar membaca buku? Anda beruntung! Menurut studi terbaru, membaca buku bisa membuat panjang umur.

Kesimpulan tersebut didapat setelah para ilmuwan mempelajari data 3.635 orang berusia di atas 50 tahun dalam sebuah studi kesehatan yang menjawab pertanyaan seputar kegiatan membaca.

Peneliti membagi partisipan ke dalam tiga kelompok: mereka yang tidak membaca buku, mereka yang membaca buku hingga 3,5 jam per minggu, dan mereka yang membaca buku lebih dari 3,5 jam dalam seminggu.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Social Science & Medicine ini menemukan bahwa mereka yang hobi membaca buku sebagian besar terdiri dari wanita, berpendidikan dan berpenghasilan tinggi. Peneliti juga mempelajari faktor lainnya seperti usia, ras, laporan kesehatan, depresi, status pekerjaan, serta status pernikahan mereka.

Bila dibandingkan dengan individu yang tidak suka membaca buku, mereka yang gemar membaca hingga 3,5 jam per minggu 17 persen cenderung lebih panjang umur hingga lebih dari 12 tahun. Sedangkan individu yang lebih banyak membaca buku, 23 persen memiliki usia harapan hidup yang jauh lebih besar.

Rata-rata, mereka yang gemar membaca buku hidup dua tahun lebih lama dibandingkan mereka yang sama sekali tidak suka baca buku, seperti dilansir dari laman Nytimes, Minggu (7/8/2016).

Bagaimana dengan individu yang membaca koran atau hanya sesekali membaca buku? Kegiatan tersebut juga memiliki keterkaitan yang serupa namun lebih lemah.

"Orang yang setidaknya membaca buku selama setengah jam sehari mendapatkan manfaat bertahan hidup secara signifikan dibandingkan mereka yang tidak membaca," ujar penulis senior, Becca R. Levy, profesor epidemiology di Yale University.

"Manfaat survival itu akan tetap bertahan meski telah disesuaikan dengan kekayaan, tingkat pendidikan, kemampuan kognitif, serta banyak variabel lainnya," tambah Levy. (Dyah Puspita Wisnuwardani)

Selasa, 02 Agustus 2016

Cegah Serangan Jantung dengan Cara Ini

Cegah Serangan Jantung dengan Cara Ini

Wartapacitan.com | KESEHATAN -  Serangan jantung bukan hanya menyerang orangtua tapi juga orang muda. Kabar Mike Mohede yang meninggal pada usia 32 tahun dan aktris Irena Justine meninggal pada usia 22 tahun jadi buktinya.

Menjalani gaya hidup sehat sejak usia muda merupakan cara untuk menurunkan risiko terkena serangan jantung di kemudian hari. Berikut selengkapnya seperti dikutip laman Men's Health.

1. Waspadai faktor risiko utama
Hipertensi, kolesterol, merokok, memiliki riwayat keluarga dengan serangan jantung, dan diabetes merupakan faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung.

2. Ubah gaya hidup
Sibuk sekolah maupun bekerja bukan berarti melupakan makan sehat dan olahraga. Mengonsumsi makanan seimbang, rutin olahraga, dan berhenti merokok bisa menjauhkan Anda dari serangan jantung.

"Paling tidak setiap hari konsumsi tujuh-sembilan macam buah dan sayur. Jangan lupa juga untuk berolahraga scara intensif setiap minggu," saran Direktur Preventif Kardiologi dari Beth Israel Medical Center serta juru bicara American Heart Association Richard A. Stein.

3. Lakukan pengecekan rutin
Jika ada riwayat serangan jantung atau merasa diri Anda berisiko lakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Datanglah ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk melakukan pengecekan kesehatan.

"Jangan tunggu sampai Anda berusia 50 tahun baru melakukan pengecekan rutin," kata profesor dokter Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika Serikat, lan Wittstein.

Salah satunya dengan melakukan tes darah untuk mengetahui kadar kolesterol HDL dan LDL, tekanan darah. Setelah hasilnya keluar, dokter akan menganalisis dan akan memberitahukan perlu tidaknya scanning jantung atau pengobatan lainnya.

4. Jangan remehkan nyeri dada maupun sesak napas
"Jika merasakan nyeri dada terasa secara terus-menerus lebih dari 20 menit, intensitasnya berat sampai tidak bisa beraktivitas, disertai keringat dingin membasahi baju, segera periksakan rekam jantung untuk mengetahui serangan jantung atau bukan," pesan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Siska Suridanda Danny.

"Jangan didiamkan dan dianggap angin duduk atau semacamnya," pesan dokter Siska lagi saat dihubungi Health-Liputan6.com beberapa saat lalu. 

5. Konsumsi obat
Bila usai dari dokter dan ia memberikan resep obat, konsumsi secara rutin sesuai petunjuk karena itu membantu memodifikasi faktor risiko seperti diungkapkan dokter Wittstein. (rwp001)

Kamis, 28 Juli 2016

Hepatitis, Penyakit Radang Hati yang Ancam Anak-anak dan Dewasa Sekaligus

Hepatitis, Penyakit Radang Hati yang Ancam Anak-anak dan Dewasa Sekaligus

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Hari ini, Kamis (28/7/2016), bertepatan dengan momen Hari Hepatitis Sedunia. Hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian dunia. Memiliki beragam jenis, hepatitis juga bertanggungjawab terhadap kematian sekitar 1,4 penduduk dunia tiap tahunnya. 

Dr dr Rino A. Gani, SpPD-KGEH, Finasim, Ketua Perkumpulan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) mengatakan hepatitis juga masih menjadi masalah di Indonesia. Penyebabnya, hepatitis tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak.

"Hepatitis berasal dari bahasa Yunani. Hepa artinya hati (liver -red) dan titis dari radang. Jadi hepatitis secara umum artinya merupakan penyakit peradangan hati," tutur dr Rino ketika dihubungi detikHealth, baru-baru ini.


Sekitar 80-90 persen pasien hepatitis dewasa bisa sembuh tanpa perawatan khusus. Sementara pada anak-anak, hepatitis bisa menjadi akut dan bahkan menyebabkan kematian. 

Lebih lanjut, dr Duddy Mulyawan Djajadisastra, SpPD, Finasim dari RS Bethsaida mengatakan masyarakat awam mengenal hepatitis sebagai penyakit kuning. Hal ini terjadi akibat gejala khas peradangan hati, di mana biasanya kulit wajah dan mata pasien akan berubah menjadi warna kekuningan akibat peradangan.

"Padahal hepatitis itu karena terjadinya kerusakan pada hati akibat peningkatan serum glutamic pyvuric transminase (SGPT) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) yang merupakan enzim pada sel di darah," ungkapnya ketika dihubungi terpisah.

Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan secara umum ada 5 jenis hepatitis berdasarkan virusnya. Kelima jenis virus tersebut adalah hepatitis A, B, C, D dan E. (rwp001)

Kelima virus ini tidak berhubungan satu sama lain dan memiliki gejala serta cara penularan yang berbeda. Hepatitis A misalnya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran. Sementara hepatitis C ditularkan melalui penggunaan jarum suntik bersama pada pengguna NAPZA atau tato.

"Perlu diingat A, B, C, D dan E itu bukan tingkatan penyakit melainkan jenis-jenis virusnya. Tapi yang paling sering terjadi itu hepatitis A, B dan C," tambahnya.

Data Organisasi Kesehatan Dunia menyebut kurang lebih 400 juta penduduk dunia mengidap hepatitis, dengan 1,4 juta di antaranya meninggal setiap tahun. Di Indonesia sendiri, prevalensi hepatitis ada di angka 1,2 per 100.000 penduduk atau kurang lebih 2,9 juta orang.

Bertepatan dengan momen Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh hari ini, Kamis (28/7/2016), detikHealth akan membahas tuntas penyakit hepatitis, mulai dari penyebab, gejala hingga pengobatannya. Simak beritanya di ulasan khas kali ini ya.

Rabu, 27 Juli 2016

Redakan Batuk Pilek pada Anak Secara Alami

Redakan Batuk Pilek pada Anak Secara Alami

Wartapacitan.com | Kesehatan - Batuk dan pilek merupakan penyakit yang paling sering dialami anak-anak. Hampir sebagian besar batuk dan pilek (selesma) anak tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Namun, hal ini sering kali menyebabkan kekhawatiran bagi orangtua dan merupakan salah satu penyebab utama kunjungan ke dokter.

Penggunaan obat batuk dan pilek yang dijual bebas tidak direkomendasikan oleh Food and Drug Administration (FDA) bagi anak di bawah usia 2 tahun.

[Baca Juga : Wow ! Inilah Manfaat Sakti Daun Pepaya Untuk Kesehatan Kita]

Lalu, apa yang bisa dilakukan orangtua untuk menghadapi hal ini?

Perlu diketahui, batuk dan pilek (selesma) merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, karena penyebabnya adalah infeksi virus sehingga tidak membutuhkan antibiotik. Biasanya, kondisi anak akan membaik dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu tanpa membutuhkan obat-obatan.

Pada salesma, batuk adalah keadaan yang normal. Batuk membantu tubuh mengeluarkan lendir dari saluran napas dan melindungi paru-paru, sehingga tidak semua batuk harus dihentikan (diobati).

Seperti dilansir dari laman klikdokter,com, beberapa cara alami yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi selesma pada anak, antara lain:
  • Berikan anak air minum, terutama air hangat, lebih dari porsi biasanya.
  • Letakan humidifier di dekat tempat tidur anak agar udara tetap terjaga kelembapannya, serta mengurangi kekeringan pada saluran napas dan tenggorokan.
  • Pada bayi dapat diberikan tetes hidung yang mengandung air garam (nasal saline) untuk melembapkan dan mengencerkan lendir di hidung.
  • Bila anak mengalami demam, Anda dapat memberikan penurun panas yang mengandung asetaminofen.
Namun apabila anak memiliki kondisi di bawah ini, maka Anda harus segera membawanya ke dokter untuk segera diperiksa.
  • Usia bayi < 3 bulan.
  • Demam pada bayi < 2 bulan.
  • Demam > 38.8? C.
  • Anak terlihat kesulitan bernapas, yang ditandai dengan: Cuping hidung kembang kempis setiap bernapas, terdengar bunyi “ngik-ngik”, napas cepat, tulang rusuk terlihat saat bernapas.
  • Bibir berubah warna menjadi kebiruan.
  • Tidak mau makan dan minum disertai dengan adanya tanda-tanda dehidrasi.
  • Nyeri telinga.
  • Anak sangat rewel ataupun terlihat mengantuk terus-menerus.
  • Batuk lebih dari 3 minggu.
  • Gejala memburuk.
Sebagai orangtua, Anda adalah orang yang paling memahami kondisi sang anak. Bila Anda merasa khawatir dengan gejala yang dialami Anak pada usia berapa pun, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. (rwp001)

Sabtu, 16 Juli 2016

Wow ! Inilah Manfaat Sakti Daun Pepaya Untuk Kesehatan Kita

Wow ! Inilah Manfaat Sakti Daun Pepaya Untuk Kesehatan Kita

Wartapacitan.com KESEHATAN - Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan pepaya. Boleh dibilang, pepaya merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Anda bisa menemukan tanaman pepaya di mana-mana.

Pepaya merupakan buah dan tanaman yang serbaguna dan bisa dimakan baik matang ataupun mentah. Selain itu, menariknya tanaman ini, tidak hanya buahnya saja yang dapat dikonsumsi, tetapi daun dan akarnya pun bisa Anda konsumsi.

[Baca Juga : Awas Vaksin Palsu, Begini Cara Membedakannya]

Selama ini pepaya, baik buah, akar maupun daunnya mungkin hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan, padahal pepaya juga memiliki banyak manfaat sebagai obat untuk menangkal beberapa penyakit.

Nah, berikut manfaat lain dari daun papaya yang dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit. Di antaranya:

1. Kanker
Dilansir Connecting you and doctors | Meetdoctor.com, penyakit ini menjadi ancaman serius dan sangat menakutkan saat ini. Penderita kanker terus bertambah di dunia, termasuk di Indonesia. Data WHO menyebutkan setiap tahun penderita kanker bertambah 6,25 juta orang. Selanjutnya diperkirakan 9 juta orang akan meninggal karena kanker dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Untuk mengindari bahaya kanker, mulailah menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi sayur-sayuran, terutama daun pepaya. Pasalnya, daun pepaya yang dibuat menjadi minuman teh terbukti sangat efektif sebagai pencegah dan pengobatan kanker.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Februari 2010 dari Journal of Ethnopharmacology mengatakan bahwa teh daun pepaya dapat mengurangi peradangan dan dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh terhadap sel kanker, mengahambat pertumbuhan sel tumor, serta memodulasi efek anti tumor.

Selain dapat mencegah kanker, teh daun papaya pun dapat mencegah berbagai penyakit termasuk alergi.

2. Maag
Penyakit ini bisa dibilang penyakit khas manusia modern. Betapa tidak, kesibukan yang padat dan pola makan yang tidak teratur, membuat kita rentan terserang maag.

Maka itu, untuk menangkal serangan maag, perbanyaklah konsumsi daun pepaya. Daun yang rasanya pahit ini menurut sebuah studi yang dimuat West Indian Medical Journal edisi September 2008, dapat mengurangi keparahan ulkus (tukak lambung) dan memiliki efek antioksidan.

Ekstrak daun papaya pun dapat menurunkan lipid yang teroksidasi serta meningkatkan antioksidan di dalam sel darah merah.

3. Pencernaan
Susah buang air besar atau sembelit? Makanlah daun pepaya. Enzim papain yang terdapat dalam daun papaya dapat membantu melancarkan pencernaan serta mengobati gangguan pencernaan.

Tidak hanya itu, teh daun papaya dapat mengurangisakit perut yang menimbulkan ketidaknyamanan dan penambah nafsu makan.

4. Antioksidan
Radikal bebas, seperti asap yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, debu, dan sebagainya adalah musuh dari kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Tapi tenang, Anda bisa menangkalnya dengan daun pepaya.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa daun papaya dapat mengurangi hydrogen peroksida yang merupakan tanda kerusakan oksidatif.

Pada penelitian Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine pada Juni 2012 mengatakan bahwa teh daun papaya memiliki kandungan asam askorbat yang merupakan salah satu antioksidan.

Antioksidan tersebut disinyalir dapat menangkal radikal bebas yang bisa mengakibatkan kerusakan pada tubuh seseorang.

Namun, selain manfaat, ada juga efek negatif dari daun pepaya. Perlu Anda ketahui, bagi beberapa orang, daun papaya dapat menyebabkan reaksi alergi.Jadi, jika muncul tanda-tanda alergi setelah mengonsumsi daun papaya, maka hentikan penggunaan.

Selain itu, jika Anda menderita kanker atau penyakit berat lainnya, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut terhadap penyakit Anda.

Daun papaya mungkin hanya sebagai pengobatan tambahan saja yang aman serta alami untuk kanker serta pencegah radikal bebas. (*)

Senin, 11 Juli 2016

Waspada dengan Penyakit Ini Usai Lebaran

Waspada dengan Penyakit Ini Usai Lebaran

Wartapacitan.com  KESEHATAN - Usai Lebaran, beberapa penyakit mulai menghantui masyarakat. Pasien yang paling banyak datang ke UGD rumah sakit di minggu pertama Lebaran umumnya karena diare dan beragam penyakit kronis yang mengalami kekambuhan, seperti hipertensi dan gula darah yang tidak terkontrol, stroke, dan serangan jantung.

"Antisipasi dengan berbagai penyakit pasca Lebaran merupakan hal yang penting. Kita harus selalu ingat, rangkaian Lebaran dengan berbagai aktivitas akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan," kata Praktisi Kesehatan sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari FKUI RSCM, Ari Fahrial Syam dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com.

[Baca Juga : Cara Jaga Kesehatan Ginjal Saat Rayakan Lebaran]

Beragam masakan khas Lebaran tak jarang hanya menambah kadar lemak di tubuh kita. Misalnya saja rendang, kue-kue yang terbuat dari kuning telur, dan minuman soda berkaleng yang tinggi gula.

Ari menyarankan kita agar tetap memerhatikan asupan makanan yang terlalu asin dan manis. Hati-hati, jika tak dijaga, orang yang telah berhasil menurunkan berat badannya selama berpuasa 30 hari, akan mengalami kenaikan kembali setelah Lebaran.

"Banyak minum, apalagi kondisi kemarau saat ini, kurangi minuman yang dingin, dan gorengan yang akan mengiritasi saluran pernapasan kita," ujar Ari.

Dengan begitu kita pun dapat beraktivitas kembali dalam keadaan sehat setelah Lebaran.

Selasa, 05 Juli 2016

Cara Jaga Kesehatan Ginjal Saat Rayakan Lebaran

Cara Jaga Kesehatan Ginjal Saat Rayakan Lebaran

Wartapacitan.com KESEHATAN - Merayakan Lebaran adalah saat yang dinantikan umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Agar terhindar dari gangguan ginjal, Anda harus menerapkan tips berikut.

Dijelaskan Spesialis Penyakit Dalam DrDharmeizer SpPD KGH, menjelang Lebaran setiap orang harus menjaga kesehatan. Apalagi fungsi ginjal yang sangat vital untuk mendukung kehidupan.

"Hidup sehat, minum air, dan makanan sehat dengan prinsip gizi seimbang harus selalu dijaga," ujarnya lewat pesan singkat yang diterima Okezone, belum lama ini.

Kementerian Kesehatan, kata dia, menyepakati makanan gizi seimbang yang dapat menjaga kesehatan ginjal yakni mengandung tinggi protein dan karbohidrat selain nasi putih.

"Makanan gizi seimbang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat dan mineral. Dari komposisi ini, makanan yang kita butuhkan harus disesuaikan. Misalnya nasi putih bisa diganti kentang," imbuh dia.

Juga, selama Ramadan, usahakan jauhi junk food karena tinggi kalori dan lemak. Banyak makan junk food dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.

"Jauhi fast food atau junk food. Makanan ini kadarnya sangat tinggi lemak karena pengolahannya identik dengan digoreng," tukasnya.(hel/rwp001)

Kamis, 30 Juni 2016

Awas Vaksin Palsu, Begini Cara Membedakannya

Awas Vaksin Palsu, Begini Cara Membedakannya

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Publik, terutama kaum ibu, seperti kebakaran jenggot ketika mendengar berita beredarnya vaksin palsu. Betapa tidak, vaksin palsu yang telah beredar sejak tahun 2003 ini dapat mengakibatkan anak tidak kebal terhadap penyakit. Terlebih lagi, vaksin palsu juga dapat menimbulkan efek samping pada tubuh Si Kecil.

Setelah ditelusuri, vaksin palsu disinyalir telah beredar di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Terciumnya kasus ini merupakan tindak lanjut dari penggerebekan sebuah apotek ternama di bilangan Jakarta Timur pada akhir Juni 2016.

Berangkat dari hal tersebut, polisi pun mengembangkan kasus dengan menciduk beberapa tersangka yang bertindak sebagai produsen dan kurir. Berita terakhir yang membuat publik heboh adalah ditangkapnya sepasang suami istri produsen vaksin palsu di pemukiman mewah Bekasi, Jawa Barat.

Ditemukan Ribuan Vaksin Palsu

Meski awalnya sempat mengelak, tersangka tidak lagi bisa menyangkal setelah polisi menemukan ribuan botol obat yang diduga sebagai vaksin palsu. Pengalaman suami istri yang pernah bekerja sebagai tenaga medis ini memungkinkan keduanya mendapatkan botol vaksin bekas, untuk kemudian diisi dengan vaksin palsu. Vaksin palsu yang ditemukan di rumah tersangka adalah vaksin hepatitis B, vaksin polio, dan antibisa ular.

Vaksin Palsu Berisi Antibiotik

Vaksin palsu tersebut dibuat dengan botol bekas vaksin, yang kemudian diisi dengan antibiotik jenis gentamisin yang dilarutkan dengan cairan infus. Selain itu, vaksin tetanus pun kadang digunakan sebagai cairan oplosannya. Vaksin ini diracik oleh pelaku di sebuah gudang yang disulap menjadi laboratorium.

Membedakan Vaksin Palsu dengan Asli

Anda harus memeriksa kemasan vaksin dengan teliti. Apabila kemasannya kurang rapi, tutupnya berbeda dengan biasanya, label dan nomor serinya tidak terbaca dengan jelas, Anda patut curiga. Pada vaksin palsu pun bisa terlihat bekas congkelan jarum pada kemasannya. Warna barcode pada vaksin palsu pun tampak lebih hitam.
Selain kemasan, isi cairan dalam vaksin asli pun lebih keruh dibandingkan dengan vaksin palsu yang terlihat lebih bening. Selain itu, pada vaksin asli terdapat indikator panas yang dapat berubah warna apabila tidak disimpan pada suhu yang sesuai.

Vaksin palsu dibanderol dengan harga yang miring – bisa hingga kurang dari setengah harga vaksin asli. Jadi, jika Anda mendapatkan vaksin yang harganya jauh berbeda dari harga pasaran, Anda sebaiknya jangan gembira dulu. Telitilah sebelum membeli.

Dampak Pemberian Vaksin Palsu

Seperti dikutip dari laman Klikdokter.com, dampak yang paling merugikan adalah anak mendapatkan “kekebalan palsu”. Anak yang seharusnya sudah kebal terhadap penyakit tertentu setelah divaksinasi, malah tetap jatuh sakit walaupun sudah divaksinasi.

Si Kecil yang sakit tentunya sangat mengkhawatirkan orangtua. Selain beban perasaan dan mental, orangtua pun harus menanggung beban biaya pengobatan sang buah hati.

Vaksin palsu yang dibuat di gudang pun tentunya tidak dapat dijamin sterilitasnya. Akibatnya, anak rentan terkena infeksi setelah divaksinasi dengan vaksin palsu. Tanda infeksi yang paling jelas terlihat adalah demam tinggi dan menggigil.

Yang Harus Anda Lakukan

Jika Anda tidak yakin apakah Si Kecil mendapatkan vaksin yang asli atau tidak, laporkan hal ini kepada dokter anak, puskesmas, atau rumah sakit terdekat. Pihak terkait akan melakukan observasi, dan nantinya anak akan diberikan vaksin baru yang terjamin keasliannya. (rwp001)


Minggu, 26 Juni 2016

Mengenal Diabetes, Pembunuh Setelah Stroke dan Jantung

Mengenal Diabetes, Pembunuh Setelah Stroke dan Jantung

Wartapacitan.com | KESEHATAN - Diabetes bagaikan pembunuh berantai yang bergerak dalam gelap. "Diabetes dengan komplikasi merupakan penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Muhammad Subuh. Posisinya hanya kalah oleh stroke dan jantung.

Tren kenaikan angka kematian diabetes mengerikan. Pada 1990-an, penyakit ini tidak masuk dalam sepuluh besar. Namun, melonjak ke posisi enam pada 2000-an.

Diabetes, sering disebut kencing manis, adalah kondisi ketika kadar gula alias glukosa dalam darah kelewat tinggi. Normalnya, makanan yang kita makan diolah tubuh menjadi glukosa dan digunakan sebagai energi. Tubuh memproduksi insulin, suatu hormon yang dikeluarkan pankreas, untuk memecah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Tapi, karena suatu sebab, produksi insulin ini tak cukup atau insulin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Ini menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah yang menyebabkan diabetes.

Ada banyak faktor risiko yang menyebabkan penyakit ini, antara lain usia di mana risiko diabetes meningkat seiring dengan meningkatnya umur, overweight atau kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, merokok, hipertensi, dan makanan tinggi gula serta rendah serat.

Data Riset Kesehatan Dasar menyatakan prevalensinya 6,9 persen atau sekitar 9 juta orang Indonesia. Angka itu menempatkan Indonesia menempati di peringkat ketujuh dunia, di bawah Cina, India, Amerika Serikat, Brasil, Rusia, dan Meksiko.

Masalahnya, Subuh melanjutkan, separuh penderita tidak menyadari tubuhnya terjangkit diabetes. Di Indonesia, angka kesadaran penyakit ini lebih rendah. Sebanyak 70 persen penderita tak tahu bahwa tubuhnya menderita kencing manis.


Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Em Yunir, ketidaksadaran ini terjadi karena kebanyakan orang enggan memeriksakan dirinya—lewat tes gula darah di dokter. Kebanyakan orang sering mengesampingkan gejala yang dirasakan oleh tubuh, seperti sering kencing di malam hari, kerap merasakan haus, lapar, dan lemas. Mereka menganggap tanda-tanda ini tak serius dan lebih memilih menunda pemeriksaan karena takut dokter akan memberikan diagnosis yang mengerikan. "Mereka pura-pura sehat, seperti tak terjadi apa-apa."

Para penderita ini baru datang ke dokter setelah kondisinya benar-benar sakit. Saat itu, kebanyakan pasien sudah menderita komplikasi. Padahal, semakin cepat terdeteksi, pencegahan terhadap komplikasi ini sebenarnya akan semakin dini dan semakin baik.

Jika sudah terserang diabetes, penderita mesti bersiap terserang penyakit komplikasi—beberapa di antaranya menyebabkan kematian. Misalnya, serangan jantung dan stroke akibat gumpalan darah di area jantung serta otak, penyakit ginjal, kerusakan jaringan saraf, dan diabetic retinopathy yang bisa menyebabkan kebutaan.

Pasien harus mengkonsumi obat seumur hidup untuk mencegah terjadinya komplikasi. Semakin dini penyakit diketahui, pencegahan terhadap komplikasi juga semakin baik.

Cara Mencegah Kencing Manis

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebelum terjadi komplikasi, lebih baik menghindari faktor risiko yang bisa mendatangkan diabetes. Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Pertahankan berat badan ideal. Kelebihan berat dan lemak tubuh akan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe dua.

2. Ketahui riwayat kesehatan keluarga. Risiko terkena diabetes meningkat jika ada riwayat penderita penyakit yang sama di keluarga.

3. Aktif secara fisik. Olahraga teratur bisa mencegah diabetes dengan mengontrol berat badan dan meningkatkan aliran darah.

4. Diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan. Terutama untuk usia di atas 45 tahun. Pada kelompok faktor risiko tinggi, pemeriksaan harus dimulai pada usia lebih dini.

6. Pantau tekanan darah secara teratur. Sekitar 73 persen orang dewasa dengan diabetes ternyata juga menderita tekanan darah tinggi.

7. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.