Wartapacitan.com | KESEHATAN - Hari ini, Kamis (28/7/2016), bertepatan dengan momen Hari Hepatitis Sedunia. Hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian dunia. Memiliki beragam jenis, hepatitis juga bertanggungjawab terhadap kematian sekitar 1,4 penduduk dunia tiap tahunnya.
Dr dr Rino A. Gani, SpPD-KGEH, Finasim, Ketua Perkumpulan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) mengatakan hepatitis juga masih menjadi masalah di Indonesia. Penyebabnya, hepatitis tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak.
"Hepatitis berasal dari bahasa Yunani. Hepa artinya hati (liver -red) dan titis dari radang. Jadi hepatitis secara umum artinya merupakan penyakit peradangan hati," tutur dr Rino ketika dihubungi detikHealth, baru-baru ini.
[Baca Juga : Redakan Batuk Pilek pada Anak Secara Alami]
Sekitar 80-90 persen pasien hepatitis dewasa bisa sembuh tanpa perawatan khusus. Sementara pada anak-anak, hepatitis bisa menjadi akut dan bahkan menyebabkan kematian.
Lebih lanjut, dr Duddy Mulyawan Djajadisastra, SpPD, Finasim dari RS Bethsaida mengatakan masyarakat awam mengenal hepatitis sebagai penyakit kuning. Hal ini terjadi akibat gejala khas peradangan hati, di mana biasanya kulit wajah dan mata pasien akan berubah menjadi warna kekuningan akibat peradangan.
"Padahal hepatitis itu karena terjadinya kerusakan pada hati akibat peningkatan serum glutamic pyvuric transminase (SGPT) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) yang merupakan enzim pada sel di darah," ungkapnya ketika dihubungi terpisah.
Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan secara umum ada 5 jenis hepatitis berdasarkan virusnya. Kelima jenis virus tersebut adalah hepatitis A, B, C, D dan E. (rwp001)
Kelima virus ini tidak berhubungan satu sama lain dan memiliki gejala serta cara penularan yang berbeda. Hepatitis A misalnya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran. Sementara hepatitis C ditularkan melalui penggunaan jarum suntik bersama pada pengguna NAPZA atau tato.
"Perlu diingat A, B, C, D dan E itu bukan tingkatan penyakit melainkan jenis-jenis virusnya. Tapi yang paling sering terjadi itu hepatitis A, B dan C," tambahnya.
Data Organisasi Kesehatan Dunia menyebut kurang lebih 400 juta penduduk dunia mengidap hepatitis, dengan 1,4 juta di antaranya meninggal setiap tahun. Di Indonesia sendiri, prevalensi hepatitis ada di angka 1,2 per 100.000 penduduk atau kurang lebih 2,9 juta orang.
Bertepatan dengan momen Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh hari ini, Kamis (28/7/2016), detikHealth akan membahas tuntas penyakit hepatitis, mulai dari penyebab, gejala hingga pengobatannya. Simak beritanya di ulasan khas kali ini ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar