Wartapacitan.com | PACITAN - Akibat terus berkurangnya jumlah tenaga guru berstatus PNS di Kabupaten Pacitan membuat pihak dindik bingung. Pihak sekolah juga tak mungkin bergantung pada pengangkatan GTT kembali, mengingat minimnya pemasukan yang didapat. Sementara pemkab sendiri tak kunjung mendapatkan formasi CPNS dari pemerintah pusat hingga sekarang.
Menanggapi masalah tersebut, Kasi Tenaga Pendidikan TK/SD Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan, Rhino Budi Santoso mengaku masih mencoba mencari solusi yang pas. Sebab kasus serupa tak hanya terjadi di sekolah itu saja.
Baca Juga :
"Kalau seandainya diterapkan multigrade harus dipetakan dulu. Dan yang menyusun program multigrade itu bukan di bidang kami," ujarnya seperti dilansir radarmadiun.co.id.
Dia menuturkan, saat ini jumlah guru kelas SD berstatus PNS mencapai 1.742 orang. Jumlah itu tersebar di 410 SD negeri dan 5 SD swasta yang ada di 12 kecamatan. Sementara berdasarkan analisis beban kerja, masih terdapat kekurangan guru kelas SD sebanyak 765 tenaga pendidik. Lalu guru pendidikan agama islam (PAI) sebanyak 204 orang serta 198 guru penjaskes. Sementara yang dilakukan masing-masing kepala sekolah adalah pengangkatan GTT mengingat tidak adanya rekrutmen CPNS.
Rhino mengatakan keberadaan GTT menjadi dilematis. Sebab, tidak memungkinkan daerah mengangkat mereka sebagai CPNS karena dianggap bertentangan dengan Perbup 1/2005.
"Ini yang membebani kami ketika ada GTT yang menagih. Satu sisi mereka juga melakukan proses belajar mengajar dan ada tanggung jawab, tetapi di sisi lain belum memperhatikan mereka," ungkapnya.
Menurut dia, pemerintah baru bisa memberikan sumbangsih kepada para GTT tersebut dalam bentuk tunjangan transport. Pun, insentif tersebut diberikan hanya kepada 89 GTT yang diangkat sebelum Perbup 1/2005 itu terbit. Sementara total GTT di Pacitan sesuai laporan yang masuk ada sebanyak 496 orang. Sisanya insentif itu diberikan sekolah masing-masing.
Sesuai penilaian pemerintah pusat, Rhino mengungkapkan, kekurangan guru di daerah tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan keberadaan GTT. Contoh kasus kekurangan 70 guru kelas SD di Kecamatan Bandar. Kekurangan tersebut bisa ditutupi dengan keberadaan 119 GTT. Hanya saja, keberadaan mereka belum diperhatikan pemerintah pusat.(her/yup/rwp001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar