Tentang Pacitan, Kota Paling Selatan Di Jawa Timur


Selasa, 28 Juni 2016

Bocah SD Digilir Lima Pemuda Hingga Hamil

| Selasa, 28 Juni 2016
Wartapacitan.com | JOMBANG – Para orangtua sepertinya harus lebih intens mengawasi pergaulan anak-anaknya. Jika tak ingin buah hatinya mengalami nasib seperti EM (13), asal Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Bagaimana tidak, masa depan bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu terancam suram setelah digilir lima pemuda yang merupakan tetangganya sendiri hingga hamil sembilan bulan.

"Kemarin baru saja diperiksakan ke bidan. Usia kandungannya sekarang sudah sembilan bulan. Insya Allah setelah Lebaran nanti anaknya lahir," ujar Mry (33), orangtua EM kepada awak media, Selasa (28/6/2016).

Ikhwal terungkapnya peristiwa pahit yang dialami EM itu terungkap setelah orangtua korban menerima laporan dari pihak sekolah tempat anaknya menimba ilmu. Menurut penuturan para guru, terjadi perubahan yang sangat mencolok pada diri EM.

"Saat itu saya dipanggil pihak sekolah. Menurut gurunya, anak saya sering tidur di kelas dan mual-mual. Bahkan pernah mengalami pingsan juga," imbuhnya seperti dilansir okezone.


Atas saran pihak sekolah, Mry lantas memeriksakan kondisi kesehatan putrinya itu ke Puskesmas setempat. Dari hasil pemeriksaan itu, Mry mendadak syok saat mendengar penjelasan dari petugas medis perihal kondisi anaknya itu.

"Hasil pemeriksaan dokter, katanya anak saya positif hamil. Saat itu usia kehamilannya sudah menginjak lima bulan," ujarnya.

Mengetahui anaknya berbadan dua, dengan perlahan Mry merayu buah hatinya untuk mengungkap siapa orang yang menanam benih di rahimnya itu. EM dengan polosnya mengatakan jika kondisinya itu akibat perbuatan beberapa remaja yang tak lain merupakan tetangganya sendiri.

"Dari pengakuannya, ada lima pemuda yang memaksa anak saya untuk melakukan hubungan itu hingga hamil seperti ini," paparnya.

Mendapati anaknya menjadi korban kekerasan seksual oleh sekelompok pemuda, Mry pun akhirnya memilih melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat. Hingga akhirnya terjadi mediasi dan kesepakatan jika salah satu pelaku akan menikahi korban.

"Namun, belakangan ini mereka mengingkari kesepatakan itu. Makanya pada Maret lalu saya memutuskan untuk melaporkan mereka ke polisi. Saya ingin mereka diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," ungkapnya.

Namun sayang, kata Mry, hingga saat ini belum ada satu pun pelaku yang ditangkap. Kelima pemuda yang menghancurkan masa depan putrinya itu masih bebas menghirup udara segar di luar jeruji penjara.

"Waktu itu, sudah memeriksa saksi juga. Seingat saya ada sekitar delapan saksi yang sudah dimintai keterangan. Tapi sampai sekarang semua masih bebas, belum ada yang tertangkap, sampai-sampai anak saya sudah mau melahirkan," ujarnya.

Ia berharap, polisi bisa memberikan rasa keadilan untuknya dan bisa menangkap para pelaku secepatnya. Sehingga mereka bisa merasakan hukuman setimpal akibat perbuatannya itu.

"Saya ingin keadilan, para pelaku harus diberikan hukuman yang berat," pungkasnya sambil mengusap matanya yang mulai meneteskan air mata.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Herio Ramadhona Chaniago membenarkan perihal laporan tersebut. Pihaknya tak menampik jika hingga kini kelima pelaku belum juga ditangkap.

"Memang benar, laporan itu sudah kita terima dan ditindaklanjuti. Saat ini kami masih mencari keberadaan para pelaku," ujarnya. (ary/zen/rwp001)

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar