Tentang Pacitan, Kota Paling Selatan Di Jawa Timur


Sabtu, 03 September 2016

Goa Somopuro, Goa Yang Masih Terpendam Dan Alami

| Sabtu, 03 September 2016
Wartapacitan.com | TULAKAN - Rupanya tak hanya bagian barat kabupaten Pacitan saja yang kaya akan goa indahnya. Di sebelah timur Pacitan juga ada, diantaranya yaitu di Kecamatan Tulakan. Goa indah yang belum terlalu dikenal wisatawan ini adalah Goa Somopuro, yang terletak di Desa Bungur, Kecamatan Tulakan. Jika ditempuh dari pusat kota sekitar 30 Km melewati jalur Pacitan-Lorok.

Menurut cerita masyarakat setempat, Goa Somopuro ditemukan sekitar abad ke 18 masehi. Di masa tersebut, Desa Bungur yang merupakan tempat keberadaan Goa Somopuro dipimpin oleh tokoh masyarakat yang terpandang.

Pada jaman dahulu konon diceritakan ada seorang pelarian yang bernama Somo Adipuro dari kerajaan Mataram, karena menentang sikap-sikap pemimpin (Raja) yang diktator dan otoriter.

Baca Juga :

Ia dikejar sampai diwilayah yang saat ini disebut Dusun Sempu. Somo Adipuro akhirnya bersembunyi didalam goa untuk menghindar dan bebas dari pengejaran prajurit kerajaan. Setelah bersembunyi beberapa bulan dan merasa situasi sudah aman, Somo Adipuro keluar dari dalam goa dan goa itu diberi nama Goa Somopuro sampai sekarang.

Somo Adipuro akhirnya mulai menata semua lingkungan di Desa Bungur, ia sangat disegani karena sikap kepemimpinannya yang arif dan bijaksana. Somo Adipuro juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat sosial, ia selalu menempatkan kepentingan masyarakatnya di atas kepentingan pribadi, masyarakat memandang Somo Adipuro sebagai Priagung kang misuwur (tokoh yang disegani karena kearifannya) maka dari itu Desa yang dipimpin di beri nama Desa Bungur yang berasal dari kata Priagung kang misuwur.

Berkat kepemimpinan yang terkenal arif dan bijak akhirnya Somo Adipuro di angkat sebagai Bekel (Kepala Desa), dan membuat sebuah Pesanggrahan / pusat pemerintahan yang saat ini digunakan untuk Kantor Kecamatan Tulakan. Somo Adipuro akhirnya meninggal dunia saat menjabat sebagai Bekel dan di makamkan di belakang Pesanggrahan (sekarang menjadi Kantor camat) dan sampai sekarang makam tersebut masih ada dan di beri nama Bekelan.

Seperti halnya dengan karakteristik goa lainnya di Pacitan, Goa Somopuro memiliki ciri khas yang menarik untuk kita ketahui lebih dalam. Menyusuri sepanjang lorong-lorong goa, tampak stalagmite dan stalagtit bergelantungan mirip dengan selambu raksasa dan dengan pahatan alam sedemikian eloknya. Inilah salah satu dari banyaknya keunikan pemandangan Goa Somopuro.

Pemandangan batuan khas goa di Pacitan itu akan semakin lengkap jika terpantulkan cahaya warna–warni, maka yang muncul adalah lekukan–lekukan batu besar yang bisa memanjakan mata siapapun yang memandang. Sementara keindahan lekukan–lekukan batuan goa Somopuro ini dipastikan terbentuk dari pahatan alam yang terjadi secara alami selama kurun waktu beberapa puluh tahun.

Di Goa Somopuro ini juga terdapat beberapa sendang yang berasal dari tetesan air dari atap bebatuan goa. Dengan airnya yang jernih dan masih dingin, sendang–sendang alami ini menambah lengkap fasilitas yang terdapat di goa ini.

Selain cerita sejarahnya yang kental, Goa Somopuro ternyata juga memiliki keunikan seperti layaknya goa lainnya di Pacitan. Bebatuan alam stalagtit dan stalagmite di Goa ini memiliki ciri khas beraneka ragam, ada yang seperti selambu, ada yang seperti pagar, ada juga yang seperti batu nisan. Semuanya terukir begitu sempurna sebagai bukti keagungan Sang Pencipta. 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar