Wartapacitan.com | SURABAYA – Pernyataan dari 8 kepala daerah eks Karesidenan Madiun dan Kediri untuk memiliki bandar udara yang bisa mengakses masyarakat di wilayah selatan Jawa Timur mendapatkan dukungan dari Pemprov Jawa Timur.
Delapan kepala daerah Jawa Timur yang mengajukan permohonan bandara komersial, yaitu adalah Bupati Madiun Muhtarom, Bupati Magetan Sumantri, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Pacitan Indartato, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Bupati Blitar Rijanto, dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
"Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mendukung dibukanya akses udara untuk menjangkau masyarakat di wilayah eks Karesidenan Madiun dan Kediri," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Surabaya seperti dikutip dari laman detik.com.
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini mengakui bahwa di wilayah tersebut merupakan red zone bagi penerbangan militer karena berdekatan dengan landasan udara Iswahyudi Madiun.
"Selama TNI menyetujui dan tidak ada masalah, pemerintah provinsi pasti mendukungnya," tuturnya.
Daerah mana yang cocok untuk didirikan bandara untuk menjangkau masyarakat di wilayah selatan Jawa Timur itu, Wagub menyerahkan ke delapan kepala daerah mana daerah yang cocok untuk dibangun bandara.
"Kita pasti akan mendukung mana yang paling mungkin dan pas. Usulan dari 8 kepala daerah ini kita perhatikan," terangnya.
Mantan Menteri Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) ini menilai, dengan terbukanya akses udara di eks Karesidenan Kediri dan Madiun, maka akan membuka isolasi di wilayah tersebut.
"Dengan dibukanya akses udara, bisa mempercepat perpindahan barang maupun orang, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," tandasnya sambil memberikan contoh, hadirnya bandara di Kabupaten Banyuwangi, dapat menggerakkan roda perekonomian di daerah tersebut.(roi/dna/rwp001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar