Wartapacitan.com | NGADIROJO - Pemandangan berbeda terlihat di halaman pendopo eks pembantu Bupati lorok di Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo. Ribuan masyarakat memadati kompleks kawedanan yang membawahi tiga wilayah kecamatan, yakni, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro.
Disepanjang pinggir halaman pendopo, puluhan pedagang kaki lima siap dengan berbagai menu tradisional. Masyarakat yang terus berdatangan berbalut busana gamis lengkap dengan perlengkapan sholat.
Menjelang datangnya bulan suci ramadhan 1437 H/2016, Kecamatan Ngadirojo terpilih untuk gelaran Megengan Akbar Bupati dan Wakil Bupati Pacitan bersama rakyat. Megengan merupakan nilai luhur budaya Jawa yang terimplementasikan dalam bentuk syukur kepada tuhan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan.
"Ini sudah ke lima kalinya kita laksanakan setiap tahun di masing masing eks pembantu Bupati," kata Bupati Indartato.
Megengan menurut Bupati Indartato berarti menahan. Bukan hanya menahan lapar dan haus di bulan ramadhan, namun juga menahan segala hawa nafsu. Artinya, mempersiapkan diri menghadapi bulan yang penuh berkah tersebut.
Bupati Indartato juga berharap menjelang ramadhan, harga bahan pokok di pasaran tidak melambung. Karena ini akan membebani masyarakat. Pemerintah sudah mengantisipasi dengan mempersiapkan operasi pasar jika nanti dibutuhkan. Meski diakuinya ada beberapa komuditas yang sulit ditekan, seperti harga daging. (pur/Riz/RWP001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar