Wartapacitan.com | PACITAN - Cuaca buruk yang terjadi sejak awal Juni memang menghalangi nelayan melaut. Terutama, nelayan yang menggunakan kapal kecil dibawah 20 gross tonnage (GT). Sementara, nelayan yang melaut dengan kapal-kapal besar masih bisa menghadapi cuaca buruk di laut.
Kasi Jasa Kepelabuhan UPT Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Choirul Huda menyebutkan dengan kapal besar berukuran 20-50 GT, para nelayan bisa mendapatkan puluhan ton ikan laut sekali melaut. Itu terbukti, transaksi ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan terpantau stabil. Yakni rata-rata 80 ton per hari dengan nilai transaksi Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar.
Sementara, terkait cuaca buruk akhir-akhir ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan menjamin harga ikan laut tetap stabil hingga Lebaran nanti. Meskipun belakangan ini perairan Pacitan dilanda gelombang tinggi, namun diyakini tidak mengganggu hasil tangkapan ikan.
Dikatakan Bambang Marhaendrawan, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan DKP Pacitan, terhitung sejak Januari-Juni produksi perikanan laut di Pacitan sudah mencapai 8.891 ton dari total target selama satu tahun sekitar 13 ribu ton. Dari jumlah tersebut, produksi perikanan laut paling banyak adalah ikan tongkol sebanyak 1.949 ton, kemudian ikan cakalang 1.883 ton, ikan layang 1.500 ton, ikan layur 1.446 ton, dan ikan tuna 1.269 ton.
Meski produksi perikanan daerah melimpah, Bambang tak memungkiri sebagian di antaranya dijual keluar daerah. Tapi, dia memastikan kondisi itu tidak akan mempengaruhi kebutuhan ikan di tingkat lokal. Pasalnya, impor perikanan keluar daerah yang dilakukan oleh para pengusaha atau pemilik kapal itu hanya sebagian kecil dari total produksi perikanan laut daerah. (her/yup/rwp001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar