Wartapacitan.com | TRENGGALEK – Pembangunan bandar udara di wilayah eks Karisidenan Kediri bukan lagi wacana. Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak menegaskan, Presiden Joko Widodo telah meminta Panglima TNI membuka kawasan udara yang sebelumnya hanya menjadi lintasan pesawat tempur.
“Presiden sudah meminta Panglima TNI membuka kawasan udara di sini,” ujar Emil kepada wartawan. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kediri pada tahun 2010 pernah menggagas pembangunan bandara komersial. Namun, segala persiapan berhenti pada izin udara yang sepenuhnya berada di tangan otoritas militer. Begitu juga dengan Kabupaten Blitar. Rencana pengubahan bekas landasan pacu pesawat pengangkut logistik di Desa Jagoan, Kecamatan Ponggok, menjadi lapangan terbang komersial macet. Padahal Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah memasukkan ke Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
Informasi yang dihimpun, persiapan menyedot anggaran (APBD) tidak kecil itu juga terbentur pada aturan baku perizinan udara di Lanud Iswahyudi Madiun dan Abdurrahman Saleh Malang. Menurut Emil, sudah bertemu dengan para kepala daerah di eks Karsidenan Kediri. Semuanya sepakat tidak akan berebut lokasi bandara. Sebab keberadaan bandara untuk kepentingan bersama, yakni khususnya percepatan pembangunan wilayah jalur selatan di Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten/Kota Blitar, dan Kabupaten Nganjuk.
“Selain itu, juga Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Ngawi,” katanya. Kendati demikian, suami artis Arumi Bachsin mengaku siap jika Trenggalek terpilih sebagai lokasi bandara. Ia sudah menyiapkan lahan strategis berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung. Bandara yang dicita-citakan ini tidak sebesar Bandara Juanda di Sidoarjo, melainkan hanya sekelas Bandara Notohadinegoro di Jember dan Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi.
“Namun, keberadaannya akan bermanfaat besar bagi perekonomian masyarakat wilayah selatan,” katanya. Lebih jauh dikatakannya, keberadaan bandara akan bersinergi yang komitmen Presiden Jokowi yang hendak menghidupkan aktivitas maritim dengan mengembangkan kawasan selatan melalui program JLS. Sementara Pemerintah Kabupaten Kediri juga menyatakan kesediaan sebagai lokasi bandara. Apalagi Kediri sudah melakukan studi kelayakan perencanaan bandara yang menghabiskan biaya hingga Rp 2 miliar.
Seperti dikutip dari laman Koran Sindo, rencananya calon lokasi bandara akan bertempat di sebelah timur Monumen Simpang Lima Gumul (SLG). “Bupati Kediri sudah bertemu Bupati Trenggalek untuk membicarakan hal ini (bandara),” ujar Kabag Humas Pemkab Kediri Haris Setiawan. (koran sindo/RWP001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar