Tentang Pacitan, Kota Paling Selatan Di Jawa Timur


Senin, 18 April 2016

Pak De Karwo ‘Provokasi’ Menpar Percepat Bangun Pariwisata Jatim

| Senin, 18 April 2016
Wartapacitan.com | SURABAYA - Bukan Pakde Karwo kalau tidak bisa membuat audience tertawa. Dengan memasang mimik ‘nyinyir’, sambil melambaikan tangannya, Pakde Karwo mengatakan, bahwa target kunjungan 20 juta wisman yang dicanangkan Menpar tidak bakal terwujud.
  
Tapi mengapa Pakde Karwo meragukan? Pertama, kalau hendak menyasar 20 juta wisman di 2019, kata Pakde Karwo, tidak bisa hanya mengandalkan 10 top destinasi prioritas itu. Selain keugggulan nature atau alam dan budaya, ada syarat yang lebih mendesak, lebih penting, lebih nenentukan. Yakni pengalaman, semangat dan antusiasme daerahnya. "Jangan menyuruh orang buta huruf untuk membaca! Sudah pasti gagal! Pasti tidak bisa," kata Pakde Karwo.

Maksudnya? Dari 10 kantong destinasi baru, tidak semua titik memiliki spirit yang ngotot untuk mengejar target wisman. Banyak yang belum berpengalaman. 

"Lebih baik digenjot yang sudah pasti-pasti saja, great Bali Jakarta Batam silakan! Nomor 4-nya Jawa Timur. Kalau mengandalkan destinasi baru untuk menarik, tapi sumber daya manusia dan infrastruktur, itu tidak mungkin. Bagaimana mengajari buta huruf membaca? Mending digerojok program ke Jawa Timur yang sudah jelas-jelas berpengalaman," kelakarnya yang membuat tawa.

Rupanya ada maksud di balik kritik itu. Ada udang di balik batu. Jatim sudah pasti, punya semuanya.
Ke dua, lanjut Pakde, jika tetap meneruskan konsep pengembangan destinasi dan industri pariwisata yang diterapkan Menpar dengan 10 top destinasi itu tidak dijamin sukses. Semua orang kembali membelalakkan mata ke arah Gubernur berusia 65 tahun itu. 

"Secara teoritis, ini sudah tidak masuk! Jangan memulai dari nol, harus berawal dari akhir. Jawa Timur sudahlah, bisa diadu, paling siap diantara yang lain," katanya, lagi-lagi mendapat tepuk tangan audience.

Kali ini, Menpar Arief Yahya benar-benar tidak bisa menahan ngakak. Karena kalimat "berawal dari akhir" itu adalah magic word yang biasa disampaikan Arief Yahya di berbagai forum saat menginspirasi start up company. Beginilah gaya Jawa Timuran kalau sudah kumpul, saling bersilat lidah, saling menggoda, tetapi tidak membuat tersinggung satu dengan yang lain.

Masih ada satu lagi, ungkapan Pakde Karwo yang membuat Arief Yahya betl-betul beranjak dari tempat duduknya, tak kuat menahan tawa. "Kalau orang Bali, paling terhina kalau setelah meninggal tidak boleh dimakamkan di kampung halamannya! Ditolak adat, tidak diizinkan Banjar. Jangan sampai itu terjadi pada Orang Banyuwangi. Gara-gara tidak memikirkan kemajuan bumi asalnya," sindir Pakde Karwo yang langsung gerrr.. para peserta.

Menpar juga menerima tantangan Pakde Karwo untuk mewujudkan lebih cepat target 1 juta wisman ke Jatim. Yang direncanakan baru tercapai 2019, dikebut 2017 tahun depan. Apa yang diminta Pakde Karwo untuk membenahi 3A dalam destinasi, akan diperjuangkan. Tiga A itu adalah Akses, Amenitas dan Atraksi. "Kuncinya sama, dipromosikan di dalam dan luar negeri melalui berbagai saluran media," ungkapnya.

Dia menangkap ada keseriusan dan semangat yang kuat di rakor dengan beberapa kabupaten kota di Kantor Gubernuran. "10 top destinasi pariwisata yang dipilih semua bersemangat! Tetapi yang paling antusias, paling greget, paling siap berkompetisi memang Jawa Timur! Karena itu, kami tantang, bisa secepat apa sih Jatim kalau sudah diberi kesempatan?" tantang Arief Yahya sambil memandang Pakde Karwo. (RWP001)

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar