Wartapacitan.com | PACITAN - Jumlah penerima program keluarga harapan (PKH) triwulan ketiga di Pacitan dipastikan turun dibandingkan triwulan sebelumnya. Sesuai data yang masuk ke Disnosnakertrans setempat, jumlah keluarga sangat miskin (KSM) berkisar 10.159 orang. Artinya ada pengurangan 12 orang dibandingkan dari penyaluran sebelumnya sebanyak 10.171 orang.
Operator Unit Pelayanan Program Keluarga Harapan (UP PKH) Pacitan Kristin Tyas Wardani mengungkapkan, setiap periode penyaluran PKH jumlah KSM memang terus menyusut. Berkurangnya jumlah penerima PKH itu dipengaruhi semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Selain itu dipengaruhi mobilisasi penduduk.
Sedangkan untuk realisasi penyaluran program perlindungan sosial tersebut, Kristin menjamin semuanya tepat sasaran. Sebab pada dasarnya pengambilan dilakukan secara manual. Selain itu, untuk penentuan calon penerima PKH juga melalui proses verifikasi secara berkelanjutan. Misalnya, pada tahap pertama lalu dari total bantuan sebesar Rp 8,137 miliar bagi 10.236 orang hampir semuanya terserap. Tercatat hanya enam orang saja yang tidak mengambil bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Alasannya karena penerima bantuan pergi keluar daerah.
Sementara pada saat pencairan tahap ke dua, Kristin menyebutkan total bantuan turun menjadi Rp 3,021 miliar. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi 10.171 KSM. Dia menjelaskan, bantuan turun lantaran pada saat penyaluran tahap kedua tidak disertai dana tetap sebesar Rp 500 ribu bagi setiap KSM seperti saat pencairan tahap pertama lalu.
Kristin menuturkan, pada dasarnya bantuan PKH tersebut berbeda-beda untuk masing-masing KSM. Besaran bantuan itu ditentukan oleh jumlah komponen yang ada dalam KSM tersebut. Seperti ibu hamil, balita, anak pra sekolah, anak yang duduk di bangku SD, SMP, maupun SMA.
Pada saat pencairan PKH tahap pertama lalu, tercatat KSM penerima program perlindungan sosial itu terdiri dari jumlah ibu hamil sebanyak 175 orang, 3.977 balita, delapan anak pra sekolah, 6.975 anak SD, 4.273 anak SMP, serta 1.317 anak SMA. Sementara pada tahap kedua, ada sebanyak 190 ibu hamil, 3.994 balita, sembilan anak pra sekolah, 6.959 anak SD, 4.236 anak SMP dan 1.319 anak SMA.
Terpisah, Kasi Bantuan Sosial Dinsosnaketrans Pacitan Sugino mengatakan, pihaknya memang menargetkan penerima PKH terus berkurang. Itu sebagai bentuk nyata dukungan dalam pengentasan kemiskinan. Jika jumlahnya terus bertambah, artinya bertentangan dengan program pengentasan kemiskinan. Namun pengurangan itu dipastikannya riil, bukan sekadar ingin capai target. (her/yup/rwp001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar