Wartapacitan.com | JAKARTA - Jessica Kumala Wongso dikenal baik oleh teman-teman di tempat kerjanya di Australia. Perubahan sikap Jessica terlihat saat dia putus dengan pacarnya akhir tahun 2015.
Hal tersebut diungkapkan oleh psikiater forensik RSCM dr Natalia Widiasih Raharjanti saat menjadi saksi ahli dalam sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Kamis (18/8/2016) seperti dilansir detik.com.
"Semua rekan keja bilang Jessica baik, menyenangkan, ramah dengan orang lain, tipe Asian girl mereka bilangnya. Mereka baru kaget saat (Jessica) masuk rumah sakit (karena tabrak panti jompo). Mereka melihat (perubahan) itu setelah Jessica putus pacar," kata Natalia.
Baca Juga :
Natalia diminta penyidik untuk memeriksa kejiwaan Jessica. Natalia bersama dengan timnya sempat mewawancarai rekan kerja Jessica di Australia. Menurut Natalia ada beberapa rekan kerja yang bisa membuat Jessica nyaman, yaitu mereka yang memiliki figur dewasa yang bisa mengayomi.
"Itu (Jessica nyaman) terlihat kalau dekat figur nurture, kondisi psikologinya stabil," ucap Natalia.
"Cuma di mantan pacar (Jessica) Patrick itu terlihat kondisi emosi," tambahnya.
Menurut Natalia, dalam kehidupan sehari-hari di tempat kerjanya di Australia Jessica kondisinya stabil, namun bila dalam tekanan dia bisa melakukan hal-hal yang merugikan dia dan orang lain.
"Dia normal, tapi dalam situasi tekanan ini bisa muncul kelihatan emosinya bisa bentuknya marah atau menyakiti diri," ucapnya. (slm/rvk/rwp001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar