ilustrasi (JIBI/Dok) |
Wartapacitan.com | PACITAN - Berdasarkan data dinas pendidikan (dindik) Pacitan, dari 5.596 siswa kelas XII SMA sederajat yang dinyatakan lulus hanya 10 persen yang diprediksi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (PT).
Sedangkan sisanya berpotensi menjadi pengangguran. Hal tersebut tentu saja menjadi persoalan baru bagi pemerintah daerah ditengah upaya menggenjot investasi dan mengurangi pengangguran.
[Baca juga : Dua Siswa Tak Lulus Unas, Pacitan Gagal Target 100 Persen]
Menurut Usman, Kasi Penempatan dan Perluasan Kerja Dinsosnakertrans Pacitan dari 1.181 pencari kerja, sekitar 10 persen merupakan lulusan SMA sederajat. Sedangkan tahun lalu, ada sekitar 1.415 orang lulusan SMA sederajat yang mengajukan kartu kuning sebagai syarat mencari pekerjaan.
Seperti dilansir dari laman radarmadiun.co.id, data akhir tahun 2015 lalu jumlah pengangguran di Pacitan ada sebanyak 5.432 orang. Diyakini jumlah tersebut bakal bertambah seiring kelulusan siswa SMA tahun ini.
Untuk menekan jumlah pengangguran usai kelulusan SMA, kata Usman, pihaknya mencoba menggandeng daerah lain yang memiliki lapangan pekerjaan cukup luas. Selain itu, Dinsosnakertrans juga jemput bola ke sekolah-sekolah di beberapa wilayah kecamatan agar siswa yang telah dinyatakan lulus itu segera mendapatkan kartu kuning. (RWP001)
Sedangkan sisanya berpotensi menjadi pengangguran. Hal tersebut tentu saja menjadi persoalan baru bagi pemerintah daerah ditengah upaya menggenjot investasi dan mengurangi pengangguran.
[Baca juga : Dua Siswa Tak Lulus Unas, Pacitan Gagal Target 100 Persen]
Menurut Usman, Kasi Penempatan dan Perluasan Kerja Dinsosnakertrans Pacitan dari 1.181 pencari kerja, sekitar 10 persen merupakan lulusan SMA sederajat. Sedangkan tahun lalu, ada sekitar 1.415 orang lulusan SMA sederajat yang mengajukan kartu kuning sebagai syarat mencari pekerjaan.
Seperti dilansir dari laman radarmadiun.co.id, data akhir tahun 2015 lalu jumlah pengangguran di Pacitan ada sebanyak 5.432 orang. Diyakini jumlah tersebut bakal bertambah seiring kelulusan siswa SMA tahun ini.
Untuk menekan jumlah pengangguran usai kelulusan SMA, kata Usman, pihaknya mencoba menggandeng daerah lain yang memiliki lapangan pekerjaan cukup luas. Selain itu, Dinsosnakertrans juga jemput bola ke sekolah-sekolah di beberapa wilayah kecamatan agar siswa yang telah dinyatakan lulus itu segera mendapatkan kartu kuning. (RWP001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar