Wartapacitan.com | BANYUWANGI - Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 menjadi magnet bagi Aris Widodo (76) warga Pacitan, Jawa Timur. Diusianya yang tak muda lagi, pria ini rela ngontel dengan sepeda gunungnya dari Pacitan menuju Banyuwangi demi melihat ITdBI 2016.
Aris mengaku mengetahui digelarnya ITdBI 2016 dari pemberitaan di media. Makanya, jauh-jauh hari dirinya menyiapkan diri untuk hadir dan melihat langsung gelaran balap sepeda internasional. Selama seminggu pria ini mengayuh sepeda butut-nya tanpa lelah.
“Saya seminggu naik ini (sepeda gunung). Saya ngontel sepeda ini sejak tanggal 5 Mei kemarin. Dari rumah sampai Banyuwangi,” ujar Aris saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/5/2016).
Selama perjalanan, kata Aris, banyak kendala yang dihadapi. Mulai ban sepeda bocor yang menyebabkan dirinya harus berjalan puluhan kilometer, hujan dan teriknya matahari hingga menginap di koramil dan pom bensin dilakukan Aris untuk menuju Banyuwangi. Bahkan, sempat juga Aris kehabisan bekal makan minum. Namun banyak orang yang membantu. Aris mengaku hanya melakukan perjalanan pagi hingga sore hari. Sementara, malam hari dipergunakan untuk istirahat.
“Kena hujan 2 kali. Kalau nginep biasanya di Koramil dan pom bensin. Ya capek tapi asyik dan saya menikmati perjalanan ini,” ujar pria warga Kelurahan Arjosari, Kecamatan Arjosari, Pacitan ini.
Dengan sepeda gunung buatan tahun 1993 ini, Aris mengaku sudah berkeliling di beberapa daerah dan negara tetangga. Antara lain Malaysia dan Singapura. Dia menceritakan jika lebih nyaman bersepeda di dua negara tersebut. Karena pengendara disana lebih menghargai pesepeda.
Aktivitas bersepeda yang dilakukan Aris, tak jarang menjadi pertanyaan besar bagi orang lain. Tak jarang banyak orang lain mengolok-ngolok pria dua anak ini orang gila.
“Banyak yang mengatain saya gila. Tetangga juga sempat ngatain gila. Wong namanya hobi kok dibatasi. Saya suka bersepeda sejak usia 9 tahun. Mending naik sepeda daripada motor dan mobil. Ada sih di rumah, tapi biar anak dan istri saya saja yang pakai, saya cukup sepeda ini saja,” jabarnya.
Mengenai gelaran ITdBI 2016, dirinya mengaku takjub dengan event ini. Sebab tidak banyak daerah yang menggelar even balap sepeda. Apalagi ITdBI mengkombinasi olahraga dengan wisata di daerah. Dirinya berharap kegiatan seperti ini bisa dicontoh daerah lain khususnya Pacitan.
“Ditempat saya juga banyak tempat wisata. Alangkah indahnya jika daerah saya bisa membuat acara seperti ini,” harap kakek 4 cucu ini seperti di lansir dari laman detik.com
Hari ini, Rabu, (11/5/2016) digelar etape pertama Internasional Tour de Banyuwangi Ijen 2016. Etape ini menempuh rute sejauh 171,4 KM dengan mengambil start di Waduk Sidodadi, Glenmore dan Finish di RTH Taman Blambangan.
Balap sepeda ITdBI telah menjadi aganda rutin Union Cycliste Internationale (UCI). ITdBI telah mendapatkan peringkat “excelent” dari UCI yang menjadikan ITdBI asik sebagai tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia dan menjadi yang terbaik di Indonesia. ITdBI 2016 digelar mulai 11-14 Mei 2016 dengan empat etape sepanjang 567 kilometer.(detik/RWP001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar